Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Alkohol membawa pengaruh sangat buruk pada janin. Menurut para dokter senior di Inggris, minum alkohol selama hamil bahkan lebih membahayakan janin daripada paparan asap rokok atau ganja. Mereka juga mengimbau pemerintah untuk mensosialisasikan kepada para wanita agar benar-benar bebas dari alkohol selama kehamilan.
Beberapa dokter anak di Inggris mengatakan, sebanyak 1 persen dari bayi yang lahir di Inggris mengalami masalah perilaku dan tumbuh-kembang akibat paparan alkohol yang diminum Sang Ibu saat hamil. Jadi, dari misalnya 730.000 kelahiran per tahun, berarti ada 7.000 yang terpengaruh alkohol.
"Seandainya ibu diberi kesempatan untuk melakukan kebiasaan buruk minum atau merokok saat hamil, maka saya merekomendasikan agar ia memilih tidak minum alkohol sama sekali. Rokok memang dapat menyebabkan masalah pada kehamilan dan kelahiran, tetapi konsumsi alkohol memiliki risiko yang lebih besar. Alkohol menimbulkan kerusakan neurologis dan psikologis, yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf janin,” ungkap Neil Aiton, dokter anak di Brighton and Sussex University Hospitals, NHS Trust seperti dilansir dari Daily Mail.
Selama ini, sebagian wanita mungkin berasumsi bahwa mengonsumsi alkohol dan anggur sekali atau 2 kali seminggu selama hamil masih aman. Padahal, segelas wine ukuran 250 ml saja mengandung sekitar 3 unit alkohol yang tanpa disadari berisiko menyebabkan masalah pada janin mereka.
Dokter Raja Mukherjee, ahli dari klinik NHS yang meneliti tentang foetal alcohol spectrum disorders (FASDs), mengatakan bahwa meskipun banyak anak yang didiagnosis mengalami gangguan akibat paparan alkohol saat masih di dalam kandungan, gangguan spektrum ini masih jarang diangkat dan belum terlalu populer. Kliniknya memperkirakan sebanyak 1 hingga 3 orang dalam suatu populasi dipengaruhi oleh FASDs, tetapi banyak yang tidak menyadari kondisi mereka. (Aulia/DC/dok.M&B)