BUMP TO BIRTH

Jangan Katakan Ini pada Ibu yang Sedang Berduka Karena Keguguran


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Maksud hati mungkin hanya sekadar bertanya atau menguatkan ibu lain, namun ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dikatakan pada ibu yang baru kehilangan bayi atau janinnya. Berbagi aura positif dengan ibu yang sedang berduka tentu hal yang baik, namun jangan sampai momen akrab tersebut ternoda hanya karena beberapa kalimat terlarang yang tak sengaja Anda ucapkan.

Sebelum kalimat Anda menyinggung perasaan ibu yang sedang berduka, ketahui beberapa kalimat yang sebaiknya tidak dikatakan pada ibu lain yang baru mengalami keguguran atau kehilangan bayinya. Farraas Muhdiar, M.Sc, M.Psi., Psikolog, dari Tiga Generasi memberikan contoh kalimat yang aman dan tidak aman diucapkan saat berbicara dengan ibu yang berduka. Coba lebih bijak memilih kalimat yuk, Moms.

"Jangan sedih, kan bisa punya anak lagi."

Kalimat ini mungkin yang paling sering didengar oleh ibu yang baru kehilangan buah hatinya. Mungkin maksud orang yang mengucapkan ini adalah menghibur dan menyemangati untuk punya anak lagi, tetapi ini justru bisa membuat Moms yang berduka menjadi lebih sedih. Ibu mana sih, yang tidak berduka menghadapi kehilangan buah hati untuk selamanya, dan duka tersebut tidak akan hilang begitu saja walau sudah memiliki anak lagi di kemudian hari.

Untuk menunjukkan turut berduka, lebih baik Anda menyatakan bela sungkawa dengan kalimat seperti, "Turut berduka dan bersedih hal ini terjadi padamu." Moms juga tidak perlu bilang untuk jangan bersedih, karena akan lebih baik jika Anda memberikan waktu dan ruangan untuk berduka.

"Ibunya aktif banget sih, ya. Kerja terus."

Ketika ada ibu yang sedang berduka, ibu lain justru menyalahkan diri sang ibu atas kehilangan ini. Apa pun penyebabnya, kalimat seperti ini sebaiknya tidak diucapkan pada ibu yang sedang berduka ya, Moms. Farraas menyebutkan lebih baik Anda coba untuk menawarkan bantuan, daripada harus menyalahkan ibu yang berduka atas kepergian buah hatinya sendiri. "Apa yang bisa kubantu?" akan lebih berguna daripada sibuk menyalahkan orang lain.

"Harusnya bersyukur, anaknya nanti jadi bidadari di surga."

Walau anak yang berpulang akan menjadi bidadari di surga, mustahil untuk meminta orang tuanya bersyukur atas kepergian anaknya. Maksud hati mungkin ingin menghibur dan memberikan pandangan positif, tetapi akan lebih baik jika Anda memberi waktu dan ruang untuk berduka tanpa memintanya untuk mensyukuri berita duka ini.

Jika Anda bertemu di beberapa hari kemudian, akan lebih baik untuk menanyakan kabarnya. Kalimat seperti, "Bagaimana kabarmu? Apa yang kamu rasakan hari ini?" akan lebih menyenangkan dan terasa hangat, daripada harus mengajak bersyukur karena anaknya menjadi bidadari di surga.

"Anaknya masih kecil banget, belum ada ikatan emosional sama kita."

Walau belum pernah bertemu, keguguran tetap suatu kehilangan yang terasa sangat menyakitkan bagi orang tuanya. Begitu juga dengan kehilangan newborn atau anak yang masih sangat kecil. Berapa pun usia anak yang berpulang, rasa terpukul yang dirasakan keluarga tetap sangat hebat.

Tidak ada istilah belum ada ikatan emosional, karena ibu bisa mencintai anaknya bahkan sebelum Si Kecil lahir. Sebesar itu kasih sayang ibu pada anaknya, maka jangan bilang "lebay" karena menangisi kepergian anak yang masih sangat kecil atau bahkan masih berupa janin.

"Paling tidak kamu sudah bisa hamil, kan."

Ya, kehamilan memang suatu anugerah yang sangat indah. Terlebih, banyak pasangan yang sulit mendapatkan kehamilan. Walau begitu, jangan minta ibu yang berduka untuk menjadikan keberhasilan hamil sebagai pelipur lara. Rasa terpukul karena kehilangan buah hati adalah perasaan yang wajar terjadi, beri ruang baginya untuk berduka. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)