TOODLER

Waspada Tumor Wilms, Kanker Ginjal yang Kerap Serang Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bukan cuma orang dewasa, anak-anak ternyata juga rentan mengalami tumor. Salah satu jenis tumor yang kerap menyerang anak adalah tumor Wilms atau nefroblastoma. Penyakit ini adalah jenis kanker ginjal langka yang umumnya terjadi pada anak-anak dan jenis kanker anak paling umum keempat secara keseluruhan.

Penyakit ini sendiri dinamai dari nama seorang dokter asal Jerman yang pertama kali mendeskripsikan penyakit tersebut pada tahun 1899, yaitu dokter Max Wilms. Untuk meningkatkan kewaspadaan Moms terhadap penyakit yang bisa menyerang anak, yuk, kita ketahui fakta seputar penyebab, gejala, serta penanganan tumor Wilms.

Penyebab Tumor Wilms

Dilansir dari Healthline, tumor Wilms biasanya terdeteksi pada anak-anak berusia 3 tahun, namun kasusnya jarang dialami oleh anak-anak berusia lebih dari 6 tahun. Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan masalah ini bisa saja terjadi pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Selain itu, risiko tumor Wilms pada anak perempuan lebih tinggi dibandingkan pada anak laki-laki.

Tubuh manusia memiliki 2 buah ginjal. Umumnya, tumor Wilms hanya menyerang salah satu ginjal. Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga menyerang kedua ginjal anak dan bisa menyebar ke seluruh tubuh. Tumor Wilms termasuk jarang terjadi, tapi di sisi lain juga merupakan jenis tumor yang paling sering dialami anak-anak dibandingkan tumor lainnya.

Penyebab tumor Wilms masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:

• Faktor genetik. Tumor Wilms disebut lebih berisiko pada anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat penyakit yang sama. Jika orang tua memiliki riwayat tumor Wilms, maka anak lebih rentan menderita penyakit ini.

• Kelainan bawaan. Tumor Wilms juga rentan menyerang anak yang lahir dengan kelainan bawaan, seperti aniridia, hipospadia, kriptorkismus, dan hemihipertrofi.

• Penyakit tertentu. Beberapa jenis penyakit bisa memicu risiko anak terkena tumor Wilms, seperti sindrom WAGR, sindrom Beckwith-Wiedemann, dan sindrom Denys-Drash. Namun, penyakit-penyakit tersebut pun terbilang cukup langka.

Tanda dan Gejala Tumor Wilms

Gejala tumor Wilms bervariasi dan beberapa anak tidak menunjukkan tanda yang jelas. Namun, penyakit ini kerap menimbulkan gejala utama berupa nyeri dan pembengkakan pada perut. Selain itu, ada juga gejala lain yang sering muncul, antara lain demam, menurunnya nafsu makan, mudah lelah dan lemas, mual dan muntah, sesak napas, serta pertumbuhan tubuh yang terlihat tidak normal dibandingkan anak lainnya dengan usia yang sama.

Tumor Wilms yang sudah menyebar ke organ lain di dalam tubuh berisiko memicu komplikasi, misalnya berupa gangguan fungsi ginjal, gagal jantung, serta gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak, terutama tinggi badan.

Penanganan Tumor Wilms

Penanganan dan perawatan untuk tumor Wilms biasanya meliputi pembedahan dan kemoterapi, serta kemungkinan terapi radiasi, sesuai dengan stadium kanker pasien. Karena tumor Wilms merupakan penyakit yang langka, dokter kemungkinan akan menganjurkan orang tua pasien untuk melakukan pengobatan di pusat kanker anak yang sudah berpengalaman dalam menangani jenis penyakit ini. Melansir Healthline, sekitar 90 persen anak yang terkena tumor Wilms akan sembuh. Namun, tingkat kelangsungan hidup yang tepat tergantung pada stadium dan histologi tumor.

Pada dasarnya tumor Wilms tidak bisa dicegah. Namun, jika Moms mendapati tanda-tanda kelainan pada anak Anda yang menunjukkan gejala penyakit ini, segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Semakin cepat suatu penyakit terdeteksi dan ditangani, maka akan semakin besar juga peluang kesembuhannya. (M&B/SW/Dok. Freepik)