Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Menangani Si Kecil yang sedang mengamuk memang bukan perkara mudah buat orang tua. Apalagi kalau balita Anda sudah mulai menangis meraung-raung, menjerit, berteriak sampai melempar-lempar barang, atau membanting pintu. Salah-salah, Moms malah bisa jadi terpancing emosinya, memarahi dan membentak Si Kecil.
Memang, beberapa anak biasanya menjadi marah dan mengamuk pada saat tertentu saja. Namun, ada juga yang kesulitan mengendalikan diri setiap waktu, sehingga sering mengamuk. Anak-anak yang memiliki emosi seperti ini butuh bantuan Anda sebagai orang tua untuk mengendalikan amarah dan amukannya, karena Si Kecil belum matang secara mental.
Akan menjadi tantangan bagi Anda memang, untuk berusaha mengendalikan Si Kecil sekaligus tetap tenang di tengah amukannya. Merespons tantrum Si Kecil dengan bentakan dan amarah hanya akan mengajarkannya untuk melakukan hal yang sama. Hal ini juga akan membuatnya memiliki perilaku negatif di kemudian hari, lho.
Jika Si Kecil merupakan anak yang sering lepas kontrol hingga terus-menerus tantrum, Moms bisa coba ikuti langkah-langkah dari Lauren Gourley, pakar perkembangan anak di Albert Einstein College of Medicine di New York, AS, berikut ini.
1. Mengungkapkan Perasaan
Jika balita Anda sedang marah, minta ia untuk tenang pelan-pelan, kemudian tanyakan apa yang membuatnya marah. Hal ini akan membantu Si Kecil mengekspresikan amarahnya lewat kata-kata dan mencari solusinya bersama. Namun, jangan paksa anak untuk berbicara langsung kepada Anda. Ia mungkin akan membutuhkan waktu sampai akhirnya siap untuk berbicara dan menjelaskan perasaannya.
2. Mendengar dan Merespons
Saat Si Kecil sudah mau berbicara dan mengungkapkan perasaannya, berikanlah respons yang baik, misalnya dengan mengatakan, "Oh, ternyata karena hal itu kamu jadi marah. Mama mengerti sekarang kalau kamu sangat kecewa." Umumnya, merasa didengarkan dan dimengerti adalah hal yang dibutuhkan balita untuk menjadi tenang.
Meskipun begitu, Anda juga tetap perlu menegaskan bahwa perilaku negatif tidak diperkenankan meskipun Si Kecil tengah marah, misalnya saat ia marah dan kemudian membanting mainannya. Berikan ia kenyamanan dan perhatian. Biarkan ia tahu bahwa Anda peduli terhadap perasaannya. Sebuah pelukan dari Anda akan memiliki kekuatan yang sangat besar untuk meredakan emosi.
3. Menenangkan Diri
Katakan pada Si Kecil bahwa ia diperbolehkan menenangkan diri dan pergi sejenak ke ruangan lain. Ingatkan ia untuk kembali membicarakan masalahnya ketika sudah merasa lebih tenang.
4. Mengubah Mood
Ini merupakan hal yang sangat sulit bagi balita. Namun, Anda bisa mencobanya dengan mengajak Si Kecil melakukan hal lain yang bisa membawa mood baik, seperti berjalan-jalan santai di sekitar rumah, naik sepeda bersama, bermain, membaca buku, atau mendengarkan musik kesukaannya. Hal ini juga lebih dianjurkan daripada menerapkan time out buat balita Anda.
5. Menerapkan Rutinitas
Untuk menghindari tantrum dan amarah Si Kecil, selalu terapkan rutinitas dan konsistensi. Jika ada perubahan rutinitas, Anda sebaiknya memberitahu Si Kecil, misalnya ketika hendak berbelanja bulanan, beritahu ia sebelum pergi, jika kali ini ia tidak bisa bermain di playground kesukaannya. Hal ini juga untuk menghindari kemungkinan ia marah dan tantrum di tempat umum nantinya.
6. Menjelaskan Melalui Permainan
Saat Si Kecil sedang tenang, bermainlah feeling faces games bersamanya, dengan cara menunjukkan muka sedih, marah, bahagia, takut, terkejut, dan bagaimana merespons emosi tersebut. "Kamu menunjukkan muka sedih. Mama akan memelukmu agar kamu merasa lebih baik."
7. Memberikan Pujian
Biarkan Si Kecil menyadari kalau Anda memujinya ketika ia bisa mengatasi amarah dengan cara yang positif. (M&B/SW/Dok. Freepik)