Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tepat pada 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan dua kasus pertama COVID-19 dan mengawali masa pandemi di negara ini. Berselang setahun, pemerintah mengumumkan dua orang pertama yang terinfeksi varian baru COVID-19, yaitu COVID B.1.1.7.
Adalah dua warga asal Karawang, Jawa Barat, yang dinyatakan terinfeksi oleh varian baru COVID yang berasal dari Inggris tersebut. Keduanya merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dinyatakan positif virus corona saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan pesawat yang berbeda.
Meski saat ini kedua pasien tersebut dinyatakan telah sembuh, masyarakat tetap perlu waspada. Perlu diketahui, COVID B.1.1.7 dilaporkan telah menyebar ke 94 negara. Lantas apa saja yang membedakan penyakit COVID-19 dengan varian COVID B.1.1.7?
Apa Bedanya?
Dilansir dari akun Instagram dr. Adam Prabata, @adamprabata, mutasi baru B.1.1.7 terbukti lebih menular sekitar 30 persen hingga 50 persen ketimbang virus penyebab COVID-19 yang telah menyebar di Indonesia sejak tahun lalu. Bukan tak mungkin, jumlah kasus COVID-19 serta kematian yang disebabkan oleh mutasi baru ini juga akan meningkat.
Orang yang terinfeksi COVID dengan mutasi baru B.1.17, diduga akan lebih berisiko untuk mengalami rawat inap ketimbang orang yang terinfeksi virus terdahulu. Selain itu, risiko kematian akibat virus mutasi ini juga diduga lebih tinggi.
Gejala B.1.1.7
Kabar mengenai masuknya mutasi baru B.1.17 ini tentunya menyebabkan kekhawatiran di masyarakat mengenai efek yang dapat muncul dari mutasi baru tersebut. Meskipun disinyalir lebih berpotensi untuk menular, varian baru COVID B.1.1.7 tidak memiliki perbedaan gejala dibandingkan penyakit COVID-19. Selain itu, perjalanan penyakit pun tidak berbeda.
Selain itu, mutasi ini juga tidak memicu terjadinya efek yang berbeda pada anak. Sejauh ini diketahui tidak ada peningkatan kasus sakit berat pada anak di bawah usia 18 tahun yang terinfeksi virus mutasi B.1.1.7.
Pencegahan B.1.1.7
Mengingat risiko penularan varian baru COVID-19 lebih tinggi, maka kita bisa mencegah terinfeksi virus tersebut dengan memakai masker ganda. Caranya, Anda bisa menggunakan masker medis terlebih dahulu dan dilapisi masker kain untuk menutup celah antara masker dan wajah Anda.
Selain itu, Anda juga bisa masker dengan kawat di area hidung atau menggunakan mask fitter agar masker lebih lekat menutupi wajah Anda. Jangan lupa untuk sering mencuci tangan dan menjaga jarak jika harus bepergian ke luar rumah. Pastikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di mana pun Anda berada.
Beberapa penelitian, termasuk dari produsen vaksin COVID-19, menyebutkan bahwa vaksin yang beredar saat ini efektif terhadap mutasi baru B.1.1.7. Vaksin Sinovac yang saat ini tengah dalam proses diberikan kepada masyarakat Indonesia juga diklaim efektif terhadap varian baru COVID-19 tersebut. Namun sebelum pandemi ini benar-benar berakhir, yuk tetap di rumah saja dan selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga ya, Moms! (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)