Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, pernahkah Anda merasa kesal melihat tingkah laku Si Kecil? Harus diakui, mengurus anak adalah pekerjaan yang membutuhkan kesabaran ekstra. Di usianya yang masih balita, sering kali anak melakukan hal tak terpikirkan oleh orang dewasa. Berjungkir balik, memanjat, atau memainkan makanannya banyak hal yang mungkin membuat Anda ingin berteriak dan melarang Si Kecil.
Belum lagi rentetan pertanyaan yang keluar dari mulutnya. Atau perubahan mood layaknya roller coaster. Semua hal tersebut bisa saja membuat Moms merasa stres. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, ketika Moms yang bekerja harus membagi konsentrasi antara pekerjaannya dan memperhatikan anak-anak.
Namun sesungguhnya, kondisi semacam ini bisa diatasi, kok. Ya, Moms bisa melakukan langkah-langkah berikut ini agar terbebas dari stres saat harus berhadapan dengan tingkah laku Si Kecil.
1. Tidak Menghiraukan
Cara pertama agar Anda tidak stres menghadapi Si Kecil adalah dengan tidak menghiraukan tingkah laku anak yang membuat Anda kesal, termasuk ketika anak hanya menginginkan perhatian lebih atau berulah karena Anda menolak permintaannya. Sebagai gantinya, Anda perlu memberikan perhatian ekstra ketika Si Kecil bersikap baik.
"Teknik favorit saya agar tetap tenang sekaligus memperbaiki sikap anak, adalah dengan tidak menghiraukannya," kata Catherine Pearlman, PhD, LCSW, pendiri The Family Coach sekaligus penulis buku Ignore It!, seperti dilansirHealthline.
2. Mengubah Kebiasaan
Di sisi lain, anak-anak juga bisa merasa cemas atau stres. Dan tingkah laku yang membuat Anda kesal, sering kali adalah cara bagi Si Kecil untuk mendapatkan jaminan bahwa orang tua mereka akan selalu ada bagi mereka dan mencintai mereka.
Sebagai respons dari kebutuhan anak untuk selalu dicintai dan diperhatikan, Moms memang perlu menyisihkan waktu guna memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya, Anda bisa menjadwalkan 20 menit untuk bermain bersama Si Kecil, menggambar atau melakukan kegiatan yang membutuhkan interaksi antara Moms dan buah hati.
Melakukan kegiatan bersama dengan Si Kecil akan membuatnya terhindar dari stres. Jika Si Kecil merasa nyaman, maka ia pun tak akan banyak bertingkah atau melakukan hal-hal yang mungkin akan membuat Anda jadi kesal.
3. Menyadari Emosi Anda
Saat Anda mengetahui suasana hati Anda sendiri, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap cara bereaksi menghadapi sesuatu hal. Caranya?
⢠Tutup mata Anda.
⢠Letakkan salah satu tangan di perut, dan tangan lainnya di area jantung.
⢠Perhatikan napas Anda. Beri perhatian saat Anda menghirup dan melepaskan udara.
⢠Rasakan sensasi yang muncul pada tubuh Anda.
⢠Buka mata dan sadari apa yang Anda rasakan.
Setelah menyadari emosi yang Anda rasakan, langkah selanjutnya adalah berkomunikasi dengan diri Anda sendiri. Katakan kepada diri Anda bahwa "Saya mampu melalui semua ini" atau "Saya melakukan hal ini untuk kepentingan anak". Dengan menyadari emosi yang ada dalam diri Anda, maka Anda akan bisa berpikir lebih baik dalam menghadapi tingkah laku Si Kecil.
4. Shake It Off
Ya, terkadang Anda harus bersikap santai. Lepaskan semua beban yang Anda rasakan. Melakukan peregangan atau sekadar menggoyang-goyangkan kepala, tangan, dan kaki, seakan Anda melepas semua masalah, akan bisa membantu Anda lebih rileks.
5. Rileks Bersama Anak
Bukan hanya Moms yang harus lebih rileks, anak-anak juga perlu merasakan sensasi yang sama. Anda bisa mengajaknya melakukan aktivitas yang benar-benar santai seperti berjalan-jalan di taman atau tiduran sambil menikmati semilir angin yang memasuki rumah Anda.
6. Ubah Perspektif
Ubah sudut pandang Anda terhadap sikap Si Kecil. Alih-alih menganggap anak bertingkah karena ia nakal, Anda perlu berpikir mungkin Si Kecil memang lagi bosan atau menghadapi hari-hari yang kurang menyenangkan.
7. Mengonsumsi Makanan Tinggi Magnesium
Saat kadar magnesium dalam tubuh rendah maka sulit bagi Anda untuk selalu bersikap tenang. Oleh sebab itu, sangat disarankan agar Anda rutin mengonsumsi sayuran yang berwarna hijau tua, seperti kangkung, kale, atau membuat smoothie dengan pisang dan alpukat.
8. Meminta Bantuan
Mengurus anak tidak bisa dilakukan seorang diri. Oleh sebab itu, Anda perlu bekerja sama dengan pasangan dalam hal mengurus dan membesarkan Si Kecil, sehingga beban Anda akan terbagi. Jika memang diperlukan, Anda bisa meminta bantuan dari saudara atau asisten rumah tangga. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)