Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ketika selesai menyusui, pernahkah Anda mendapati bayi Anda langsung memuntahkan ASI, Moms? Kondisi ini memang menimbulkan kekhawatiran karena ASI sendiri merupakan asupan utama yang bisa Si Kecil dapatkan untuk memenuhi nutrisi dan mengenyangkan perutnya.
Meski tidak melulu berbahaya, namun bayi yang langsung muntah setelah menyusu memang bisa menjadi tanda kondisi yang serius. Apakah hal ini normal terjadi pada bayi? Simak penyebab serta cara tepat yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Penyebab Bayi Muntah Normal
Bayi yang muntah setelah minum ASI sebenarnya normal terjadi, terutama di usia Si Kecil yang masih beberapa minggu. Kondisi tersebut juga dikenal sebagai gumoh atau refluks, di mana Si Kecil masih menyesuaikan kerongkongan hingga lambungnya dengan proses menyusu dan ASI yang ia minum. Tersedak atau menangis secara terus-menerus juga bisa membuat bayi mengalami masalah ini. Kondisi tersebut setidaknya bisa terjadi di tahun pertama setelah Si Kecil lahir.
Namun, kondisi bayi muntah ASI ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang Si Kecil alami, antara lain:
1. Masalah Asam Lambung
Asam lambung yang naik terjadi akibat katup esofagus bawah yang masih dalam tahap perkembangan sehingga belum sempurna. Pada kasus yang lebih parah, asam lambung bisa membuat Si Kecil mual. Ia mungkin jadi menangis atau sering batuk juga.
2. Mengalami Gastroenteritis
JIka kondisi Si Kecil yang muntah setelah minum ASI disertai dengan diare, hal itu bisa menjadi tanda ia mengalami gastroenteritis. Kondisi ini merupakan infeksi akibat virus atau bakteri. Segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter mungkin akan memeriksa sample feses bayi untuk menentukan cara yang tepat guna mengatasi masalah ini.
3. Kekurangan Enzim Galaktosa
Bayi kemungkinan mengalami galaktosemia atau kondisi tubuh yang kekurangan enzim galaktosa untuk mencerna ASI. Gejalanya seperti muntah setelah menyusu yang terjadi pada tiga hari setelah ia lahir. Selain itu, berat badan yang rendah serta penyakit kuning juga bisa menjadi tanda lainnya. Galaktosemia sendiri merupakan kasus yang jarang terjadi. Hal ini membuat Si Kecil harus diberikan susu lain yang bebas zat laktosa.
4. Ada Infeksi Tertentu
Bayi yang sering muntah setelah minum ASI, juga menandakan ia kemungkinan ia mengalami infeksi, misalnya infeksi yang terjadi di saluran pernapasan atau infeksi di telinga. Masalah ini bisa membuat Si Kecil tak hanya kehilangan nafsu makan, tapi juga muntah setelah menyusu.
Cara Menangani Bayi yang Muntah ASI
Pada bayi yang muntah dengan kategori normal, Moms tidak perlu memberikan obat-obatan tertentu. Yang paling umum dilakukan adalah membuat Si Kecil bersendawa. Gendong bayi dengan posisi tubuhnya tegak, sambil dielus atau tepuk punggungnya secara perlahan setelah menyusui. Memosisikan bayi berbaring setelah menyusui justru tidak dianjurkan.
Namun, jika kondisi bayi muntah ASI terjadi terus-terusan, segera periksakan Si Kecil ke dokter agar mendapat penanganan yang lebih tepat. Fokus Moms adalah tetap memberikan asupan yang cukup agar Si Kecil tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan dan bisa kembali sehat. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)