Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hamil tak hanya perlu persiapan fisik yang baik, Moms. Anda juga butuh persiapan mental yang bagus. Bukan apa-apa, masa kehamilan yang umumnya dianggap sebagai momen kebahagiaan, buat sebagian wanita mungkin malah bisa menimbulkan gangguan psikologis dan masalah mental. Karena itu kesehatan mental pun perlu mendapat perhatian agar Moms bisa menjalani masa kehamilan dengan lancar dan janin di kandungan juga selalu dalam keadaan sehat.
Memang sih, merasa bingung dan khawatir selama hamil atau mendekati waktu persalinan adalah hal yang normal dialami ibu hamil. Namun, jika tidak diatasi, kebingungan dan kekhawatiran tersebut akan berdampak pada munculnya gangguan psikologis yang bisa Anda derita. Berikut ini 5 gangguan kesehatan mental yang bisa dialami ibu hamil.
1. Mood Swing
Kehamilan memiliki efek yang kuat terhadap perubahan mood atau suasana hati Anda. Karena itu, sangat normal apabila bumil mengalami mood swing, emosi dan suasana hati yang naik turun. Sebagian besar bumil mengalaminya. Ada yang ringan dan mudah diatasi, tapi ada juga yang sudah hampir mencapai tahap depresi.
Penyebabnya adalah perubahan tubuh dan hormon ibu hamil. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan di trimester pertama akan membuat mood Anda naik turun. Kombinasi antara perubahan hormon, rasa lelah, khawatir akan persalinan, dan rasa cemas, membuat Anda juga jadi sangat emosional dan sensitif.
2. Depresi
Stres yang dialami ibu hamil dan tidak tertangani dengan baik akan berkembang menjadi depresi. Depresi merupakan gangguan mental yang banyak dialami ibu hamil, terlebih menjelang hari kelahiran tiba. Menurut Mayo Clinic, sekitar 7 persen ibu hamil mengalami depresi, dan angka ini bisa lebih tinggi di negara-negara dengan pendapatan rendah atau menengah.
Depresi saat hamil yang tidak segera ditangani tentu saja dapat memberikan dampak buruk yang berbahaya bagi ibu dan bayi, seperti menyebabkan bayi lahir prematur, lahir dengan berat badan rendah, dan gangguan tumbuh kembang. penelitian terbaru juga menemukan, anak-anak yang ibunya mengalami depresi selama kehamilan, memiliki peningkatan risiko terkena penyakit mental seumur hidup, seperti gangguan kecemasan dan suasana hati.
3. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Sebuah penelitian menemukan bahwa saat hamil wanita cenderung mengalami gangguan mental OCD. Bentuk gangguan yang sering dialami antara lain adalah terobsesi untuk selalu bersih-bersih, selalu memeriksa keadaan janinnya, dan timbulnya pikiran-pikiran buruk mengenai masa depan janin di dalam kandungannya.
"Kebanyakan ibu hamil yang mengalami OCD terus memikirkan janinnya. Mereka selalu berpikir bahwa janin mereka menghadapi bahaya. Biasanya, kondisi ini terbawa sampai setelah melahirkan. Akibatnya, penderita OCD tidak mau berdua saja dengan bayinya karena takut hal buruk akan terjadi pada bayi mereka," kata Profesor Paul Salkovskis, psikolog klinis dari King's College, London.
4. Cemas Berlebihan (Tokofobia)
Kecemasan yang dihadapi selama hamil hingga menjelang persalinan adalah sesuatu yang normal terjadi pada ibu hamil. Namun jika Anda mengalami kecemasan berlebihan, jangan-jangan Anda menderita tokofobia, jenis fobia yang terjadi jika wanita hamil mengalami panik, perasaan takut berlebihan, serta sakit secara fisik dan emosional jelang persalinan atau ketika memikirkan tentang persalinan. Ia bahkan mengalami ketakutan berlebihan sejak masa kehamilan.
Baca juga: Mengenal Tokofobia, Cemas Berlebihan Jelang Persalinan
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 20 persen wanita yang hamil pertama kali mungkin mengalami gejala tokofobia. Namun hal ini sangat bergantung pada karakter ibu hamil sendiri, pandangannya terhadap kehamilan, dan hubungannya dengan suami.
5. Mommyrexia
Ibu hamil tak jarang mengalami gangguan makan yang dipicu oleh perubahan bentuk tubuh saat hamil. Salah satunya adalah mommyrexia, yaitu masalah psikologis yang membuat bumil tak ingin menambah berat badan, atau setidaknya meminimalkan kenaikan berat badan mereka.
Baca juga: Waspada! Gejala Mommyrexia pada Ibu Hamil
Kenaikan berat badan yang berlebih saat kehamilan memang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Tetapi, tidak menambah berat badan yang cukup saat hamil juga membuat kesehatan ibu dan janin dalam bahaya. Janin Anda mungkin akan mengalami perkembangan yang tidak sempurna, sementara Anda sendiri berisiko mengalami kekurangan nutrisi dan masalah kesehatan. (M&B/SW/Dok. Freepik)