TOODLER

Tips agar Anak Mampu Berpikir untuk Dirinya Sendiri


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tak ada orang tua yang menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi anak yang hanya bisa menjadi "pengikut" atau sangat bergantung kepada orang lain dalam mengambil keputusan. Anda tentunya ingin agar Si Kecil mampu mandiri dan berpikir untuk dirinya sendiri. Jangan khawatir Moms! Karakter semacam tersebut bisa dilatih sejak anak usia dini, lho. Simak caranya berikut ini.

1. Jangan Selalu Dibantu

Ya, hal pertama yang perlu Anda lakukan agar Si Kecil bisa belajar berpikir sendiri adalah stop memberikan bantuan setiap kali ia membutuhkan. Beri waktu agar ia mencoba terlebih dahulu dengan kemampuannya. Hal ini bisa dilatih sejak buah hati Anda berusia 6 bulan.

Caranya? Misalnya, saat bermain puzzle mencocokkan bentuk dengan Si Kecil mungkin Moms ingin langsung menaruh potongan berbentuk segitiga di tempat yang benar. Tapi tahan dulu! Biarkan Si Kecil berpikir sejenak. Alih-alih langsung menempatkan puzzle di tempat yang benar, Anda bisa memberi bantuan berupa arahan dalam bentuk kata-kata. Mungkin pada akhirnya, Si Kecil tetap bingung untuk menempatkan puzzle tersebut. Tidak masalah, karena yang terpenting Anda telah memberikannya kesempatan untuk berpikir.

"Mengajarkan anak untuk mandiri bisa dimulai sejak usia sangat dini. Caranya tentu saja berbeda-beda, tergantung pada usia anak," jelas Stephanie Irby Coard, Ph.D, associate professor dalam penelitian perkembangan manusia dan keluarga di University of North Caroline Greensboro, seperti dilansir situs Parents.

2. Memberi Contoh

Beri contoh pada anak cara mengambil keputusan dan beritahu alasan di balik keputusan tersebut. Jika anak masih terlalu kecil, mungkin Moms bisa memberitahunya tentang proses mengambil keputusan yang sederhana seperti menentukan menu makan malam.

Semakin besar anak, Anda bisa mengikutsertakannya dalam proses pengambilan keputusan yang lebih penting seperti destinasi liburan, kondisi keuangan, dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk mempersiapkan alternatif solusi jika Si Kecil mempertanyakan keputusan Anda.

3. Mendengarkan Sebelum Berbicara

Agar anak bisa belajar berpikir sendiri, artinya Anda juga harus memberinya kesempatan untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya. Alih-alih memaksa Si Kecil untuk menuruti segala keputusan Anda, biarkan ia melakukan dengan caranya selama memungkinkan dan tidak membahayakan.

"Mengajarkan anak berpikir untuk dirinya sendiri artinya orang tua secara bertahap harus melepaskan kekuasaan pada anak sehingga ia bisa mendapatkan kepercayaan diri dan pengalaman untuk mengambil keputusan sendiri. Dukung kebutuhan anak untuk memiliki rasa bahwa ia punya hak dalam mengambil keputusan dengan hanya memberikan saran setelah mendengarkan apa yang ia katakan," kata Dr. Coard.

4. Berikan Tantangan

Berikan tantangan sesuai dengan usia anak. Bagi anak yang lebih kecil, Moms bisa menanyakan hal-hal sepele, seperti memilih warna baju atau sepatunya, sehingga ia bisa mengambil keputusan sendiri. Untuk anak yang lebih besar, Moms bisa menanyakan hal-hal seputar situasi sosial di sekitar Anda dan meminta pendapatnya tentang hal tersebut. Tapi ingat ya Moms, jangan terlalu memaksanya dalam meminta pendapat atau menentukan pilihan. Lakukan secara perlahan dan bertahap sehingga Si Kecil tidak merasa terbebani.

5. Kesalahan adalah Hal yang Wajar

Tidak semua keputusan yang diambil adalah keputusan yang benar. Biarkan anak mengerti bahwa terkadang seseorang bisa mengambil keputusan yang salah sehingga ia tidak kehilangan kepercayaan diri atau malu ketika ternyata keputusannya kurang tepat. "Berdiskusi dan memberitahu bahwa orang-orang bisa saja melakukan kesalahan serta bagaimana cara belajar dari kesalahan tersebut, adalah hal yang terpenting," ucap Dr. Coard. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)