Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sikap anak yang tiba-tiba berubah pastinya membingungkan ya, Moms. Inilah yang sedang dirasakan Ratih. Ia adalah seorang ibu bekerja dan entah kenapa akhir-akhir ini, anak laki-lakinya yang berusia balita jadi suka melawan. Padahal, sewaktu Si Kecil masih berusia di bawah 5 tahun, ia adalah anak yang manis dan menurut.
Ratih sebenarnya tak sendirian. Ada beberapa orang tua yang menghadapi situasi serupa dengan anak-anak mereka. Mungkin termasuk Anda, Moms?
Memang, menginjak usia balita, seorang anak biasanya akan semakin sulit diatur. Hal ini terjadi karena mereka sudah mulai memiliki pendapat dan pandangan sendiri yang diyakini benar. Namun ada juga faktor eksternal yang menyebabkan Si Kecil bersikap seperti ini, antara lain:
1. Komunikasi yang Kurang Tepat
Coba deh, Moms perhatikan lagi bagaimana cara Moms berkomunikasi dengan Si Kecil. Apakah Moms memilih kata-kata yang sopan? Apakah Moms menggunakan intonasi yang benar? Nah, kadang tanpa disadari orang tua sering kali berbicara dengan nada tinggi, berkomunikasi sambil mengerjakan hal lain, bahkan menyalahkan anak. Akhirnya, setiap kali Moms berbicara dengan Si Kecil, hal tersebut justru akan berakhir dengan perlawanan Si Kecil dan luapan emosi dari Moms sendiri.
2. Anak Terlalu Dimanja
Apakah Moms selalu memanjakan Si Kecil, memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya? Tak ada salahnya kok, Moms. Namun, jika hal ini dilakukan terlalu berlebihan, Si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang rapuh. Sehingga apabila suatu saat ia tidak mendapatkan sesuatu sesuai keinginannya, maka ia akan melakukan perlawanan.
3. Orang Tua Selalu Mengkritik
Mengkritik atau memberi saran itu baik kok, asalkan disampaikan secara bijak, tanpa berfokus hanya pada kesalahan Si Kecil. Nah, jika orang tua hanya menyampaikan kritik atau suruhan saja, tak heran jika anak selalu merasa disalahkan dan akhirnya ia akan melawan untuk membantah kritikan orang tuanya.
4. Orang Tua Otoriter
Sering kali penyebab anak melawan orang tuanya adalah karena sikap orang tua yang terlalu menekan dan memaksa anak untuk menuruti semua keinginan mereka tanpa mempertimbangkan kondisi dan kemampuan anak. Orang tua otoriter biasanya merasa serba tahu dan berpikir bahwa cara tegas dan keras adalah cara terbaik untuk mendidik anak. Padahal, jika anak terus-menerus merasa ditekan dan ia tak mampu mematuhinya, lambat laun ia akan mulai berontak dan melawan.
5. Anak Kurang Bimbingan Orang Tua
Terkadang, kesibukan orang tua membuat mereka lupa membimbing dan memperhatikan buah hatinya. Memang Moms dan Dads pasti bekerja keras juga untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil, tapi jangan lupa jika Si Kecil juga membutuhkan bimbingan, perhatian, dan didikan mengenai sopan santun dan sikap baik lainnya dari kedua orang tuanya.
6. Hubungan Moms dan Dads Kurang Harmonis
Nah, jika di dalam rumah tangga Moms dan Dads sering bertengkar, hal ini bisa sangat berdampak pada emosional Si Kecil, lho. Hubungan suami istri yang tak harmonis juga akan memengaruhi pemberian kasih sayang dan perhatian pada anak. Pada akhirnya, Si Kecil bisa ikut berkonflik dengan kedua orang tuanya.
7. Pengaruh Lingkungan
Coba perhatikan lingkungan sekitar di mana Si Kecil biasa beraktivitas sehari-hari, baik lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan tempat ia biasa bermain. Ya Moms, lingkungan memang sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama terkait dengan tingkah lakunya. Ketika Si Kecil biasa berinteraksi dengan teman yang biasa melawan orang tua, maka bisa jadi ia akan ikut meniru dan melawan orang tuanya.
8. Tontonan
Apa sih, film, video maupun games yang biasa Si Kecil mainkan atau tonton di gadget? Sesering apa Anda menemani Si Kecil menonton dan sejauh mana Anda tahu tontonan favoritnya? Kadang, orang tua lalai dengan hal tersebut dan tak sadar bahwa di balik tontonan atau permainan favoritnya, ada tokoh-tokoh yang "mengajarkan" bagaimana bersikap kasar dan hal buruk lainnya.
9. Mencontoh Orang Tua
Anak adalah peniru ulung dan orang tua adalah role models bagi mereka. Anak cenderung mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya, termasuk apabila orang tua mereka memiliki sifat keras kepala atau anak melihat kedua orang tuanya bertengkar. Apalagi, jika anak melihat orang tua mereka tidak patuh kepada kakek neneknya, hal ini sewaktu-waktu juga bisa ditiru Si Kecil lho, Moms.
Lalu, bagaimana caranya mengatasi balita yang suka melawan orang tua? Moms bisa baca penjelasannya di artikel Cara Tepat Mengatasi Balita yang Suka Melawan Orang Tua.(Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)