Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dahulu, karier di dunia tarik suara merupakan prioritas utama seorang Rinni Wulandari (30). Namun setelah menjadi seorang ibu, tak hanya prioritasnya yang berubah, tetapi juga bagaimana ia mulai menerima dan mencintai diri sendiri seutuhnya.
Sebelum menikah dan memiliki buah hati, banyak hal yang membuat penyanyi asal Medan ini merasa insecure. Bukan hanya soal penampilan fisik dan talentanya dalam bernyanyi, istri dari musisi Jevin Julian (29) ini mengaku rasa insecure-nya tersebut sampai membuatnya suka menyalahkan dirinya sendiri serta keadaan saat mengalami kegagalan.
Kini, kehadiran Nord Kiano Julian (3) justru membuat perubahan besar dalam hidupnya. Tidak hanya terus berusaha menjadi pribadi dan sosok yang lebih baik untuk sang anak, tetapi juara pertama ajang pencarian bakat pada 2007 silam ini merasa segala hal yang membuatnya insecure hilang begitu saja dan menjadi lebih percaya diri. Bagaimana perjalanan Rinni sampai akhirnya ia bisa mencintai dirinya sendiri? Bagaimana pula ia menjalankan perannya sebagai seorang ibu? Simak selengkapnya wawancara eksklusif Mother&Baby dengan Rinni Wulandari yang menjadi Mom of the Month Februari 2021!
Apa perubahan terbesar dalam hidup Anda setelah menjadi ibu?
Perubahan terbesarnya adalah soal prioritas. Bukan karier lagi, saat ini prioritas utama saya adalah anak. Saya rela mengorbankan karier, menunda mimpi-mimpi saya demi tidak kehilangan momen tumbuh kembang Si Kecil. Seperti yang tergambar pada lagu saya berjudul Takut Nanti Rindu,Saya takut bila nanti merindukan momen betapa Nord membutuhkan saya, bisa tidur bersama, masa-masa saat ia masih bisa digendong atau dicium. Kini saya merasa ego dan ambisi saya soal karier sedikit berkurang dibanding saat saya belum punya anak.
Apa hal yang paling sulit dan menyenangkan saat menjalani peran sebagai ibu?
Hal yang paling sulit mungkin urusan membagi waktu, ya. Karena ketika saya ingin produktif tetapi anak susah untuk ditinggal, ini menjadi hal berat bagi saya. Ujung-ujungnya saya akan tetap memilih anak dibadingkan pekerjaan. Tetapi itulah pengorbanan seorang ibu yang pasti akan menunda mimpinya demi anaknya. Sedangkan sukanya adalah saya jadi memiliki tujuan hidup yang jelas. Kehadiran Nord membawa kebahagiaan yang tidak bisa tergambarkan. Ia juga menjadi inpirasi saya dalam segala hal, terutama saat saya membuat lagu.
Bagaimana mengasuh Si Kecil di masa pandemi ini?
Selama pandemi ini, saya merasa lebih maksimal menikmati peran sebagai istri maupun ibu. Sebelumnya mungkin saya ada kesibukan di luar rumah sehingga tidak bisa full time mengasuh Nord. Tetapi selama pandemi ini saya bisa full time dengan Si Kecil. Saya juga merasa lebih dekat dengan Nord karena semakin besar ternyata ia maunya dekat dengan ibunya, saya jadi merasa sangat dibutuhkan banget. Tentunya saya tidak mau kehilangan momen ini sedikit pun.
Bagaimana perkembangan Nord sekarang?
Saat ini Nord sedang senang-senangnya bernyanyi, main drum, iseng mengarang lagu sendiri dan beatboxing. Sejak kecil memang ia sudah kami arahkan ke musik, tetapi bukan berarti kami mewajibkan Nord untuk jadi musisi. Kecuali kalau ia memang punya keinginan sendiri untuk jadi musisi, tentunya sebagai orang tua kami pasti senang dan mendukung. Selain itu, sekarang Nord juga sedang suka membaca, berhitung, dan sedang tidak suka difoto dan direkam sebenarnya. Mungkin karena ia sudah tahu malu, ya.
Apa arti self love menurut Anda?
Bagi saya, self love itu adalah ketika kita bisa menerima kelebihan dan kekurangan kita dan menjadikan kekurangan tersebut sebagai hal yang bukan harus disesali atau benci. Self love itu juga bisa berarti bahwa kita menghargai segala hal yang telah kita lakukan, seperti tidak menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang pernah kita lakukan, melainkan justru selalu berterima kasih pada diri sendiri karena dari kegagalan tersebutlah kita bisa menjadi orang yang lebih baik.
Bagaimana perjalanan Anda untuk mencintai diri sendiri?
Perjalanan untuk bisa mencintai diri sendiri itu bermula setelah saya punya anak. Bisa dibilang, kehadiran Nord mengubah banyak hal dalam hidup saya dan membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik. Dulu sebelum menikah, banyak sekali hal-hal yang membuat saya merasa insecure. Saya sering menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang saya buat, menyalahkan orang lain dan keadaan, tidak percaya diri dengan talenta yang saya punya. Belum lagi mendengar perkataan orang tentang tubuh saya. Tapi setelah menikah dan punya anak, saya mulai menerima diri saya apa adanya.
Saat masa awal melahirkan sejujurnya saya sempat khawatir apakah bekas garis hitam atau stretch mark di perut bisa hilang, apakah saya tetap bisa pakai crop top saat manggung. Namun kekhawatiran itu sirna karena bagi saya di balik perubahan bentuk tubuh atau perut yang saya banggakan dulu ada sejarah di balik itu, ada perjuangan seorang ibu yang melahirkan anaknya. Segala rasa insecure hilang apalagi setelah melihat Nord bisa tumbuh besar dan sehat.
Sekarang ini, ketika suatu hal berjalan seperti yang tidak saya inginkan, saya juga tidak pernah menyalahkan diri sendiri lagi. Saya yakin segala hal yang ada di hidup kita itu memang sudah ada jalannya. Kalau saat ini kita belum bisa mencapai mimpi-mimpi kita, mungkin memang belum waktunya. Tapi kalau kita terus maju terus, suatu saat kita pasti bisa mencapai mimpi dan keberhasilan tersebut. Dengan bisa lebih mencintai diri sendiri saya juga merasa lebih santai dan tenang ketika menjalani hidup.
Perubahan terbesarnya adalah soal prioritas. Bukan karier lagi, saat ini prioritas utama saya adalah anak.
Ada tips bagaimana agar kita bisa mencintai diri sendiri?
Untuk bisa mencintai diri sendiri tentunya kita harus bisa berdamai dengan diri kita. Kita juga perlu tahu apa saja kekurangan dan kelebihan dalam diri kita dan menerimanya. Ketika kita sudah bisa menerima kekurangan dalam diri, kita jadi bisa menghargai segala hal dalam diri kita, lebih menerima dan bersyukur atas segala hal yang kita dapatkan dalam hidup. Selain itu, jangan lupa untuk selalu percaya bahwa manusia itu pasti memiliki kekurangan, tidak ada orang yang sempurna. Tapi kita diciptakan dengan otak dan akal sehat untuk mengubah kekurangan tersebut menjadi kelebihan kita.
(Vonda Nabilla/ND/Foto: Saeffi Adjie Badas/Digital Imaging: Bagus Ragamanyu Herlambang/MUA: Yoan Yoana/Wardrobe: Kate Spade dan Gingersnaps)