FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Berbagai Hormon Seks yang Berperan Besar bagi Kesehatan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tubuh memiliki sistem kerja yang sangat kompleks yang melibatkan begitu banyak aspek, termasuk fungsi kerja hormon. Ada beberapa jenis hormon di dalam tubuh kita berdasarkan tugas utamanya, dan hormon seks adalah salah satunya.

Meski disebut dengan hormon seks, nyatanya hormon-hormon ini tidak hanya berperan dalam proses reproduksi saja, melainkan juga penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mau tahu lebih banyak soal hormon-hormon seks yang Anda punya? Simak penjelasannya berikut ini, Moms!

Estrogen

Estrogen dimiliki baik wanita maupun pria, namun wanita memproduksi lebih banyak estrogen daripada pria. Estrogen adalah salah satu hormon paling penting bagi wanita. Soalnya, hormon ini membantu mengembangkan dan mempertahankan vitalitasi sistem reproduksi wanita. Maka hormon ini juga sering disebut sebagai hormon wanita. Secara umum, hormon ini juga menjaga kesehatan kognitif, kesehatan tulang, menjaga fungsi sistem kardiovaskuler, dan fungsi tubuh lainnya.

Progesteron

Progesteron juga termasuk salah satu hormon yang penting bagi wanita, karena hormon ini memiliki peran besar dalam masa kehamilan dan persalinan. Termasuk sebagai hormon steorid bernama progestogen, hormon ini membantu mengatur siklus menstruasi dalam mempersiapkan tubuh untuk hamil. Kurangnya hormon progesteron selama hamil dapat berujung pada komplikasi kehamilan.

Androgen

Androgen adalah kelompok dari beberapa hormon yang berperan besar dalam mengembangkan dan menjaga fitur-fitur pria dan aktivitas seksual. Androgen dimiliki baik oleh pria maupun wanita, hanya saja pria memproduksi lebih banyak androgen daripada wanita. Secara umum, androgen membantu mengatur fungsi berbagai organ tubuh, seperti ginjal, hati, dan otot.

Pada wanita, androgen mendorong perubahan hormon selama pubertas. Androgen dibutuhkan untuk proses sintesis hormon estrogen, membantu mencegah pengeroposan tulang, serta menjaga gairah dan kepuasan tubuh. Pada pria, androgen sangatlah krusial bagi fungsi reproduksi dan pembentukan karakter fisik. Hormon-hormon utama androgen adalan testosteron dan androstenedion.

Testosteron

Termasuk sebagai salah satu hormon utama androgen, testosteron krusial bagi pria. Diproduksi di testis, hormon ini mendorong pembentukan karakter fisik pria, perkembangan organ-organ seksual, memproduksi sperma, menjaga gairah seksual, membantu pembentukan otot, serta menjaga kesehatan tulang.

Pria yang kekurangan testosteron dapat mengalami defisiensi testosteron dengan gejala rendahnya gairah seks, kesulitan ereksi, volume air mani yang rendah, kerontokan rambut, lesu, hilangnya massa otot, meningkatnya lemak tubuh, berkurangnya massa tulang, mood swing, berkurangnya kemampuan kognitif, testis yang kecil, dan anemia.

Meski begitu, wanita juga memproduksi sedikit testosteron yang berfungsi untuk membantu menjaga fertilitas, gairah seksual, menstruasi, massa tulang dan jaringan, serta produksi sel darah merah.

Androstenedion

Androstenedion sering dijelaskan sebagai pro-hormon karena efeknya tak begitu banyak dibandingkan dengan hormon seks lainnya. Namun, hormon ini penting karena kemampuannya untuk membantu proses sintesis testosteron dan estrogen.

Pada pria, androstenedion banyak diproduksi di testis yang kemudian diubah menjadi testosteron. Terlalu banyak jumlah androstenedion dalam tubuh dapat menyebabkan hormon tubuh menjadi tidak seimbang sehingga mendorong berbagai perubahan seperti pertumbuhan payudara. Namun jika terlalu sedikit, maka karakter fisik pria tidak dapat berkembang dengan normal. Perkembangan organ seksual tidak maksimal dan suara dapat tidak menjadi pecah serta berat.

Pada wanita, terlalu banyak androstenedion dapat berujung pada tumbuhnya rambut tubuh dan wajah, siklus menstruasi yang terhenti, jerawat, serta perubahan bentuk organ intim. Jika terlalu sedikit, anak perempuan dapat terlambat mulai periode menstruasinya dan penampilan fisiknya dapat tak berkembang maksimal. (Gabriella Agmassini/SW/Dok. Freepik)