Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ujian pernikahan bisa datang dalam berbagai bentuk. Di tengah pandemi ini, masalah finansial bisa menjadi titik rawan ujian pernikahan Anda dan pasangan. Penyebabnya, entah karena dirumahkan sementara, hilang tunjangan, pemotongan gaji, atau bahkan pemutusan hubungan kerja.
Imbas pandemi di sektor pekerjaan tentu turut berpotensi memberi dampak pada keharmonisan rumah tangga. Padahal, pasangan suami istri justru harus lebih kompak dan saling membantu ketika menghadapi badai rumah tangga, termasuk badai keuangan. Agar masalah finansial tidak membuat rumah tangga Anda ikut bermasalah, yuk terapkan beberapa cara di bawah ini!
Kurangi Ekspektasi
Finansial memang hal sensitif yang sangat mudah memicu konflik. Terlebih ketika masalah pemasukan memaksa ibu rumah tangga ikut bekerja dan memengaruhi rutinitas merawat Si Kecil. "Stres dapat mengubah cara seorang ibu merespons kebutuhan anaknya, membuatnya lebih sulit bersabar mengurus anak," ujar Melissa L. Sturge-Apple, Ph.D, lektor psikologi di University of Rochester, pada Parents.
Sebelum itu terjadi, coba kurangi ekspektasi Anda dalam mencari definisi hidup yang ideal. Mengubah paket berlangganan Netflix dari Premium menjadi Basic atau tidak berlangganan sama sekali? Just do it, Moms! Lakukan apa pun yang bisa memberi "ruang" lebih pada rekening Anda.
Mulailah fokus pada kebutuhan primer dan prioritaskan keharmonisan pernikahan. Walau tagihan terus membengkak dan tabungan semakin terkuras, coba jalani dan cari solusinya berdua pasangan, tentunya dengan kepala dingin dan hati tenang.
Bukan Cuma Anda
Ingat, suami Anda tentu tidak pernah berharap dipecat atau dikurangi gajinya, ini murni dampak pandemi yang juga dialami oleh jutaan orang lain di dunia. Anda dan keluarga bukan satu-satunya yang terkena dampak pandemi, masih banyak orang lain yang lebih kekurangan dan butuh bantuan. Maka ketika Anda hanya perlu sedikit mengencangkan ikat pinggang, syukuri saja dan percayalah bahwa semua akan segera membaik.
Stop Saling Menyalahkan
"Ketika Anda frustrasi dan ketakutan, saling menyalahkan dengan pasangan sangat mudah terjadi," ujar Susan Heitler, Ph.D, terapis pernikahan, pada Parents. Percakapan saling menyalahkan seperti, "Lagi susah begini, kamu beli kopi di cafe? Lain kali minum kopi saset saja!" yang kemudian dibalas dengan, "Boleh dong sekali-kali jajan di coffee shop, kamu saja boleh potong rambut di salon!"
Wah, semoga adegan saling menyalahkan seperti ini tidak terjadi pada pernikahan Anda ya, Moms, karena akan lebih baik jika Anda dan suami bisa mencari solusi hemat bersama. Sesekali meluangkan budget untuk me time tidak ada salahnya, selama itu tidak mengganggu kebutuhan primer dan sudah disepakati bersama.
Jabarkan Kekhawatiran
Sama seperti meeting keuangan di kantor, Anda dan pasangan juga bisa menerapkan meeting keuangan di rumah. Buat tabel daftar pengeluaran, dan jangan ragu untuk memberi catatan yang menjabarkan kekhawatiran Anda.
Rutin membahas pemasukan dan pengeluaran secara terbuka adalah cara tepat untuk mencegah konflik pernikahan terkait finansial lho, Moms. Jangan lupa untuk melakukan meeting ini ketika Anda dan pasangan sudah dalam suasana hati yang baik. Jangan lakukan saat lelah, mengantuk, dan lapar karena hanya akan berpotensi memicu konflik.
Apresiasi Kerja Tim
Ketika Anda dan suami sudah berhasil mengatur keuangan di tengah badai, tanpa konflik, dan tanpa saling menyalahkan, maka tidak ada salahnya untuk mengapresiasi kekompakan tersebut. Rayakan momen "naik kelas" tersebut tanpa harus menghambur-hamburkan uang, misalnya dengan menikmati malam romantis berdua di rumah (tentunya saat anak-anak sudah tertidur pulas). Bersulanglah untuk merayakan betapa hebat dan kompaknya Anda menghadapi badai finansial. Ingat baik-baik momen tersebut, karena itulah "modal" yang bisa mengingatkan dan menguatkan Anda dan pasangan kapan pun badai kembali menerpa. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)