Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Gastroenteritis atau flu perut adalah salah satu penyakit yang umum menyerang anak-anak, tak terkecuali bayi. Biasanya, gastroenteritis menyebabkan bayi mengalami diare dan muntah. Menurut National Health Service (NHS), hampir seluruh kasus gastroenteritis dapat diatasi di rumah jika dilakukan dengan tepat.
Lalu, apa saja tanda-tanda bayi mengalami gastroenteritis dan bagaimana cara menangani gastroenteritis pada bayi dengan tepat? Yuk, baca penjelasan berikut untuk mengetahui gejala serta informasi lebih lanjut soal gastroenteritis pada bayi, Moms.
Penyebab Gastroenteritis pada Bayi
Gastroenteritis atau flu perut sering kali disebabkan oleh infeksi virus, namun tak menutup kemungkinan infeksi bakteri dan keracunan makanan juga bisa menjadi penyebabnya. Beberapa virus yang biasanya menyebabkan gastroenteritis adalah rotavirus dan adenovirus, tapi ada banyak virus lainnya yang juga bisa menyebabkan penyakit ini.
Gejala Bayi Mengalami Gastroenteritis
Melansir laman The Royal Children's Hospital Melbourne, ada beberapa gejala umum yang muncul jika Si Kecil mengalami gastroenteritis, yakni:
⢠Terlihat tidak bugar, rewel, dan tidak mau makan atau minum
⢠Muntah dalam kurun waktu 24-48 jam, biasanya terjadi sebelum diare
⢠Mengalami diare. Meski gejala muntah bisa cepat sembuh, diare dapat bertahan hingga 10 hari
⢠Sakit perut
⢠Demam.
Meski sering kali tak menyebabkan masalah besar pada orang dewasa, gastroenteritis pada bayi bisa berakibat fatal karena bayi berisiko tinggi mengalami dehidrasi. Beberapa tanda dehidrasi pada bayi yang perlu Anda cermati, antara lain:
⢠Lebih jarang buang air kecil, popok tak sebasah biasanya
⢠Air seni berwarna kuning gelap atau kecoklatan
⢠Si Kecil tampak pening
⢠Kulit bibir kering
⢠Menangis tanpa air mata
⢠Mata kuyu dan munculnya area empuk pada kepala bayi
⢠Kulit pucat
⢠Suhu tubuh rendah.
Cara Mengatasi Gastroenteritis pada Bayi
Jika Moms mendapati beberapa gejala yang telah disebutkan di atas pada Si Kecil yang belum berusia 6 bulan, maka konsultasi ke dokter adalah langkah yang tepat. Namun jika Si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, maka menjaga Si Kecil dari dehidrasi adalah cara penanganan utama.
Jika Si Kecil masih menyusu, maka Moms perlu terus berikan ASI sesuai dengan kebutuhannya atau bahkan lebih sering daripada biasanya. Moms mungkin perlu memberikan tambahan air atau oralit pada Si Kecil untuk menjaganya dari dehidrasi. Lakukan langkah ini hingga gejala muntah dan diarenya membaik dalam kurun waktu 12-24 jam. Hindari pemberian jus atau minuman lain yang memiliki kadar gula tinggi pada Si Kecil, karena dapat memperburuk dehidrasi.
Selain itu, menurut rekomendasi NHS dan The Royal Children's Hospital Melbourne, Moms hanya perlu memberikan air atau oralit pada Si Kecil yang mengonsumsi susu formula selama 12 jam pertama. Baru setelah itu Moms mulai bisa berikan kembali susu formula secara bertahap kepada Si Kecil. Selalu berikan Si Kecil minum setelah ia muntah.
Hindari pemberian obat-obatan generik untuk mengatasi muntah dan diare tanpa resep dokter, karena bisa berbahaya bagi Si Kecil. Selalu jaga kebersihan diri sebelum merawat Si Kecil yang mengalami gastroenteritis agar virus tidak menyebar. Infeksi virus dan bakteri gastroenteritis sangatlah cepat, sehingga menjaga kebersihan adalah langkah pencegahan utama.
Segera kunjungi dokter jika diare tak kunjung membaik setelah 10 hari, tidak mau minum, menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, muntahan berwarna hijau, dan muncul darah pada kotoran. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)