TOODLER

Penting! Ini Deretan Makanan untuk Perkembangan Sistem Saraf Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Agar tumbuh kembang Si Kecil bisa berlangsung optimal, Moms perlu memperhatikan asupan nutrisinya. Bukan hanya gizi yang membuat tubuh anak sehat dan kuat, tapi Anda juga perlu memastikan ia mengonsumsi makanan yang baik bagi perkembangan sarafnya.

Sistem saraf memiliki peran yang penting dalam menjalankan seluruh fungsi organ dalam tubuh. Sistem ini bertanggung jawab untuk mentrasfer impuls dari otak ke seluruh tubuh sehingga bisa menjalankan fungsi organ. Jika sistem saraf rusak, maka fungsi tubuh pun akan terganggu.

Guna menjaga kesehatan serta perkembangan sistem saraf anak, Moms perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi saraf. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang bermanfaat bagi perkembangan saraf Si Kecil.

1. Sayuran Hijau

Sayuran berdaun hijau kaya akan vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, dan magnesium yang penting untuk menjaga fungsi sistem saraf. Vitamin B sangat penting dalam proses sintesis dan sirkulasi neurotransmitter, yang merupakan bahan kimia otak yang mengatur detak jantung, pernapasan, dan pencernaan. Magnesium juga membantu menenangkan saraf. Sedangkan vitamin E dan vitamin C, bertindak sebagai antipenuaan untuk sistem saraf sehingga memastikan saraf dalam kondisi sehat.

2. Ikan

Saraf dilindungi oleh selubung mielin yang mengandung asam lemak tingkat tinggi. Saat seseorang kekurangan asam lemak, ia akan mengalami kerusakan saraf. Untuk mencegah hal tersebut, Moms bisa memberikan ikan yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi, seperti salmon. Perlu diketahui, tingkat asam lemak omega-3 yang rendah dikaitkan dengan volume otak yang lebih kecil dan kinerja mental yang buruk.

3. Cokelat Hitam

Si Kecil suka makan cokelat? Moms mungkin bisa sesekali memberikannya jenis cokelat hitam atau dark chocolate. Pasalnya, cokelat jenis ini mengandung tinggi flavonoid yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Senyawa ini akan membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke otak dan jantung.

4. Brokoli

Brokoli merupakan salah satu jenis sayuran hijau kaya akan vitamin K yang dikenal dapat meningkatkan kekuatan otak dan keterampilan kognitif. Banyak penelitian yang melaporkan bahwa brokoli juga kaya akan senyawa yang disebut glukosinolat yang dapat memperlambat pemecahan neurotransmitter dan asetilkolin, yang dibutuhkan sistem saraf pusat untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan begitu, otak dan daya ingat anak tetap tajam. Kadar asetilkolin yang rendah juga sering dikaitkan dengan penyakit Alzheimer. Jadi bukan hanya Si Kecil, Moms dan Dads juga perlu lebih sering mengonsumsi brokoli.

5. Telur

Sebuah penelitian yang dilakukan di Boston University terhadap 1.400 orang dewasa sehat yang mengonsumsi telur setiap hari selama 10 tahun melaporkan bahwa asupan telur secara teratur menghasilkan kinerja yang lebih baik pada beberapa tes memori.

Meski penelitian ini tidak dilakukan terhadap anak-anak, tapi sebagai kelompok umur yang sedang berada dalam masa belajar, mereka tentu membutuhkan manfaat dari telur tersebut. Selain itu, telur juga kaya akan kolin dan vitamin B. Saat anak mengonsumsi telur, kolin yang terkandung di dalamnya akan digunakan oleh otak untuk membuat asetilkolin dan neurotransmitter yang penting untuk memori serta komunikasi antara sel otak.

6. Alpukat

Jenis buah yang satu ini kaya akan vitamin K dan folat. Alpukat memiliki manfaat untuk membantu mencegah pembekuan darah di otak. Selain itu, alpukat juga membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi yang sangat dibutuhkan anak dalam proses belajarnya. Jangan lupa, alpukat memiliki kandungan protein lebih tinggi dan gula lebih rendah dibandingkan jenis buah lainnya. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)