FAMILY & LIFESTYLE

Mitos dan Fakta tentang Omega-3 yang Perlu Anda Tahu


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Banyak produk yang mengandung omega-3 di pasaran. Konon omega-3 punya sederet manfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari menjaga kesehatan jantung hingga mengatasi masalah kesuburan.

Perlu diketahui, suplemen omega-3 yang beredar di pasaran biasanya mengandung minyak ikan. Dalam minyak ikan tersebut umumnya terkandung dua jenis omega-3, yaitu asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentanoat (EPA). Selain dua zat tersebut, ada pula asam alfa-linoleat (ALA) yang akan diproses tubuh menjadi asam lemak omega-3.

Namun sesungguhnya, asupan omega-3 bukan hanya berasal dari suplemen minyak ikan, lho. Anda juga bisa memperoleh nutrisi yang satu ini dengan mengonsumsi kuning telur, makanan laut seperti kepiting, ikan tuna, salmon, dan tongkol, serta beberapa jenis minyak sayur, kacang-kacangan, plus biji-bijian.

Lantas benarkah omega-3 memiliki banyak khasiat? Cek faktanya berikut ini, Moms.

Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Serangkaian penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan yang mengandung minyak ikan yang tinggi memang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular serta risiko stroke. Selain itu, konsumsi bahan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 secara rutin dapat membantu mengurangi kadar trigliserida dalam darah.

Memperbaiki Kualitas Sperma

Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Southern Denmark dan dirilis JAMA Network, disebutkan bahwa pria yang mengonsumsi minyak ikan selama lebih dari 60 hari dalam tiga bulan akan menghasilkan sekitar delapan sendok teh cairan semen lebih banyak daripada rata-rata pria. Mereka juga memiliki jumlah sperma sekitar 184 juta per sampel, dibandingkan 147 juta per sampel dari pria yang tidak mengonsumsi minyak ikan. Namun klaim ini masih perlu melalui penelitian lebih lanjut.

Mengurangi Risiko Kanker

Belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa omega-3 dapat mengurangi risiko kanker. Sebuah penelitian justru menunjukkan hal sebaliknya. Konsumsi suplemen omega-3 justru meningkatkan risiko kanker prostat mencapai 70 persen. Penelitian lain belum dapat memastikan apakah konsumsi suplemen omega-3 benar-benar dapat bermanfaat bagi pengidap kanker stadium lanjut atau tidak.

Membantu Mencegah Demensia

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa demensia atau gangguan daya ingat, daya berpikir, dan cara berperilaku, dapat dicegah dengan bantuan konsumsi omega-3. Namun penelitian menemukan fakta bahwa konsumsi suplemen omega-3 ternyata tidak mendatangkan manfaat tersebut pada lansia. Penelitian lain menunjukkan bahwa omega-3 tidak memberikan efek signifikan terhadap daya ingat dan daya kognitif. 

Menjaga Kesehatan Indra Penglihatan

Penelitian pada tahun 2010 menemukan fakta bahwa mengonsumsi ikan yang berkadar minyak tinggi setidaknya dua kali dalam seminggu dapat mengurangi risiko degenerasi makula (area di belakang retina) karena faktor usia. Meski begitu, penelitian ini masih perlu dikaji lebih lanjut.

Meredakan Peradangan pada Arthritis

Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi minyak ikan secara teratur selama 3 bulan dapat mengurangi nyeri sendi pada penderita arthritis. Selain itu, konsumsi minyak ikan juga ditengarai mampu berdampak terhadap sistem kekebalan tubuh penderita rheumatoid arthritis. Hanya saja, perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait hal ini.

Mengurangi Risiko Depresi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi gejala depresi pada wanita. Namun seberapa signifikan efeknya, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Risiko Omega-3

Di balik sederet manfaatnya, omega-3 juga memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi atau secara berlebihan, antara lain:

• Stroke hemoragik, yaitu pembuluh darah pecah di dalam otak.

• Meningkatkan risiko kanker usus besar. 

• Bisa memicu toksisitas vitamin A dan D. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)