Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Celiac disease atau penyakit celiac merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa dialami oleh bayi. Penyakit ini merupakan gangguan autoimun terkait genetik yang terjadi akibat mengonsumsi gluten. Bagi pengidap penyakit celiac, makan beberapa jenis produk yang mengandung gluten dapat memicu respons imun yang menyebabkan kerusakan pada usus kecil.
Pada penyakit celiac, sistem kekebalan tubuh akan memberikan reaksi setelah mengonsumsi gluten. Hal ini bisa mengganggu kemampuan usus kecil untuk menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanan, sehingga dapat mengakibatkan kekurangan gizi dan berbagai komplikasi lain.
Gluten sendiri merupakan protein yang banyak terkandung dalam gandum, barley, rye, dan beberapa biji-bijian. Beberapa contoh makanan yang mengandung sereal adalah pasta, kue, sereal, dan roti. Gluten berfungsi membuat adonan roti atau makanan lain menjadi elastis dan kenyal.
Penyebab Penyakit Celiac pada Bayi
Penyakit Celiac sendiri bukanlah merupakan bentuk alergi atau intoleransi tubuh terhadap gluten, tapi kondisi autoimun di mana tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam gluten sebagai ancaman yang membahayakan dan membentuk antibodi untuk mengatasinya, sehingga menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Mengutip Alodokter, pada kasus celiac, antibodi membuat usus halus mengalami peradangan dan bengkak. Zat antibodi ini akan membuat bulu-bulu halus (villi) di permukaan usus menjadi rusak, sehingga proses penyerapan nutrisi dari makanan menjadi tidak sempurna. Selain itu, pada sebagian besar penderita celiac juga ditemukan kelainan genetik yang dapat menimbulkan perubahan sel pada usus halus.
Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab pasti penyakit celiac. Namun penyakit ini dapat muncul bila mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, seperti roti, pasta, kue, atau makanan lain berbahan dasar gandum. Penyakit ini tidak menular, tetapi merupakan penyakit turunan. Apabila dalam keluarga Anda ada yang mengidapnya, maka kemungkinan Si Kecil juga bisa mengidap penyakit ini.
Selain itu, faktor lingkungan, misalnya Si Kecil pernah mengalami infeksi rotavirus, serta kondisi kesehatan, seperti memiliki diabetes tipe 1, gangguan saraf, dan sindrom Down, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit celiac.
Gejala Bayi yang Mengalami Penyakit Celiac
Umumnya, gejala yang dirasakan bayi yang menderita penyakit celiac adalah diare. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan sistem pencernaan menyerap nutrisi dari makanan dengan sempurna sehingga mengakibatkan feses mengandung lemak yang tinggi. Kotoran yang dikeluarkan penderita penyakit celiac juga berbau busuk, berminyak, dan berbusa.
Selain itu, anak yang mengidap penyakit celiac juga mengalami gejala lain, seperti nyeri pada perut, perut kembung, turunnya berat badan dan tinggi badan di bawah rata-rata karena ketidakmampuan sistem pencernaan menyerap nutrisi dengan sempurna, hingga mengalami gangguan tumbuh kembang.
Penanganan Penyakit Celiac
Konsultasikan dengan dokter bila Si Kecil mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas. Beberapa penyakit lain juga memiliki gejala yang sama, sehingga untuk mendiagnosis penyakit celiac harus dilakukan tes darah yang spesifik atau biopsi usus kecil. Prosedur biopsi ini dianggap sebagai tes yang paling akurat.
Tidak ada obat untuk gangguan ini. Ini merupakan kondisi seumur hidup dan membutuhkan perawatan jangka panjang. Satu-satunya pengobatan yang efektif adalah diet bebas gluten. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum mencoba diet bebas gluten. Karena itu akan memengaruhi hasil tes celiac apabila sebelumnya Si Kecil sudah melakukan diet. (M&B/SW/Dok. Freepik)