FAMILY & LIFESTYLE

Penularan Penyakit Meningitis


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sebagian besar dari Anda mungkin sudah familiar dengan penyakit meningitis. Namun, tahukah Anda bahwa meningitis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak tertular melalui perjalanan wisata ke luar negeri?

Penyakit meningitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri meningokokus yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau terpaparnya cairan tubuh penderita meningitis, melalui ludah, dahak, ingus, cairan bersin, dan cairan tenggorokan penderita. Bekteri-bekteri ini juga dapat disebarkan melalui pertukaran udara dari pernapasan.

Ada 3 negara yang merupakan daerah pembawa meningitis, yaitu Australia, Amerika Serikat, dan Arab Saudi. Selain ketiga negara maju tersebut, ada beberapa daerah lain yang membawa bakteri meningokokus, seperti Gambia, Ethiopia, Guinea-Bissau, dan Kenya.

Meningitis umumnya didiagnosis melalui tes darah, serta ditandai dengan beberapa gejala umum, seperti sakit kepala, demam, batuk, pilek, kaku kuduk, dan radang tenggorokan. Itu sebabnya, gejala meningitis seringkali terlambat terdeteksi. Beberapa gejala lainnya, termasuk meningkatnya kepekaan atau sensitivitas terhadap cahaya, dan sering merasa gelisah, serta muncul ruam merah dan ungu pada kulit. Pada tingkat lanjut, seseorang bisa mengalami hilang kesadaran dan pingsan.

“Pada orang dewasa, penyebarannya begitu cepat. Bahkan, hanya dalam kurun waktu 24 jam, tingkat keparahan meningitis pada orang dewasa dapat meningkat, hingga mengakibatkan kematian, walaupun telah mendapatkan perawatan,” ungkap Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD., dari divisi Alergi Imunologi Klinik, FKUI RSCM, siang (23/04) tadi.

Ia menambahkan, tindakan preventif seperti vaksinasi merupakan salah satu upaya terbaik untuk mencegah penularan penyakit ini. Vaksinasi merupakan hal yang dianjurkan bagi calon wisatawan dalam mencegah penularan berbagai infeksi yang menyebabkan kematian, termasuk meningitis.

Menurut Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes RI, selama ini Pemerintah Indonesia telah mewajibkan vaksinasi meningitis bagi seseorang yang akan melakukan haji atau umrah untuk mencegah penularan meningitis di Indonesia. “Untuk memastikan perlindungan yang optimal, pemerintah juga telah mengesahkan penggunaan vaksin konjugat quadrivalent untuk mencegah penularan dari 4 serogrup varian meningitis, yaitu A, C, Y, dan W-135 yang dianjurkan untuk seluruh pelancong sebelum mereka berpergian ke luar negeri, khususnya negara-negara endemis atau pembawa. Jadi, bukan hanya jemaah haji atau umrah saja, karena masyarakat bisa terkena di mana pun,” ungkapnya.

Prof. Tjandra menganjurkan, vaksinasi dilakukan 10-14 hari sebelum Anda berangkat berpergian, dan sebaiknya diulang setiap 2-3 tahun sekali. Dengan vaksinasi meningitis, Indonesia bahkan berhasil menurunkan angka penularan penyakit tersebut hingga 85 persen. (Aulia/OCH/dok.freedigitalphotos)