Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Demi menjaga kesehatan diri sendiri dan janin, ibu hamil perlu menjaga asupan nutrisi ke dalam tubuhnya. Kekurangan salah satu zat gizi saja bisa berdampak negatif terhadap kehamilannya, termasuk kekurangan tiamin atau vitamin B1.
Ibu hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak asupan vitamin B1 per harinya. Angka kecukupan gizi (AKG) vitamin B1 untuk wanita yang tengah mengandung atau menyusui adalah 1,4 mg/hari.
Vitamin B1 pada umumnya terdapat pada lapisan serat pada bulir beras yang sering kali dbuang saat diproses menjadi beras putih yang siap ditanak. Itulah sebabnya, kekurangan vitamin B1 atau tiamin kerap terjadi di negara-negara berkembang yang warganya suka mengonsumsi nasi yang diproses.
Efek Kekurangan Vitamin B1
Vitamin B1 atau tiamin memiliki manfaat yang cukup penting bagi ibu hamil dan bayi yang berada dalam kandungannya. Selain memungkinkan tubuh ibu dan janin mengubah karbohidrat menjadi energi, vitamin B1 juga punya peranan penting dalam perkembangan otak, sistem saraf, otot, serta jantung janin.
Sesungguhnya tidak ada keluhan yang spesifik ketika ibu hamil kekurangan B1. Dalam level ringan, kekurangan tiamin pada ibu hamil hanya ditandai dengan keluhan yang bersifat umum seperti kelelahan, mual, dan sakit kepala. Hanya saja, jika kekurangan vitamin B1 sudah memasuki tahap yang berat maka ibu bisa mengalami penyakit beri-beri.
Terdapat dua jenis penyakit beri-beri, yaitu beri-beri basah yang menyerang jantung dan sistem peredaran darah serta beri-beri kering yang menyebabkan gangguan saraf serta otot. Indikasi adanya penyakit beri-beri pada ibu hamil, antara lain:
⢠Kesulitan bicara dan berjalan
⢠Tangan dan kaki mati rasa
⢠Tungkai bagian bawah lumpuh karena otot tidak berfungsi
⢠Kebingungan (mental confusion)
⢠Napas tersengal-sengat saat beraktivitas
⢠Detak jantung meningkat
⢠Kesemutan
⢠Pembengkakan pada kaki
⢠Gangguan memori
⢠Kelopak mata turun
⢠Mata bergerak dengan tidak normal.
Sebagai catatan, penyakit beri-beri tidak hanya bisa terjadi pada ibu hamil. Penyakit ini juga bisa dialami bayi yang masih menyusui apabila ibunya kekurangan vitamin B1. Dokter biasanya akan mendeteksi kekurangan vitamin B1 pada seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik, plus pemeriksaan darah dan tes urine. Jika terbukti kekurangan vitamin B1, dokter bisa saja memberikan suplemen yang mengandung vitamin B1 dalam bentuk oral maupun suntik.
Cara Mencukupi Kebutuhan Vitamin B1
Ada sejumlah makanan yang bisa Moms konsumsi guna memenuhi kebutuhan vitamin B1, khususnya kala hamil, yaitu:
⢠Biji-bijian utuh (misalnya gandum utuh, beras merah, dan oatmeal) atau produk makanan lain yang mengandung biji-bijian utuh
⢠Pasta
⢠Ikan trout dan tuna
⢠Telur, termasuk salah satu sumber vitamin B1 yang paling mudah ditemui
⢠Daging sapi
⢠Kacang-kacangan
⢠Sayur dan buah-buahan.
Moms, Anda sudah tahu bahwa kekurangan vitamin B1 bisa mengganggu kesehatan Anda serta janin. Oleh sebab itu, pastikan asupan vitamin B1 harian Anda tercukupi, ya. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)