Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ada banyak perubahan yang dialami seorang wanita selama masa kehamilan. Tak jarang perubahan-perubahan tersebut menimbulkan rasa kurang nyaman hingga sakit dan nyeri pada bagian tubuh tertentu. Nah, salah satu keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil adalah bahu yang terasa sakit dan nyeri.
Ya, nyeri bahu saat hamil merupakan gangguan yang ternyata umum dialami para calon ibu. Sekitar 40 persen ibu hamil mengalami ketidaknyamanan hingga bahu terasa nyeri dan sakit. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa faktor yang menyebabkan bahu terasa nyeri saat Anda hamil, Moms.
1. Kehamilan Ektopik
Nyeri bahu yang terjadi di awal kehamilan bisa menjadi pertanda Anda mengalami kehamilan ektopik, Moms. Kehamilan ektopik sendiri adalah kehamilan yang terletak di luar rahim atau di tuba falopi, di mana embrio tumbuh dan berkembang bukan di rahim. Gangguan ini bisa menyebabkan nyeri tajam menusuk yang berasal dari perut dan dapat menjalar ke bahu dan punggung.
2. Batu Empedu
Mengonsumsi makanan berlemak akan memicu pelepasan hormon yang bisa meningkatkan timbunan kalsium dan kolesterol di kantong empedu. Endapan ini saat melewati saluran empedu bisa menjadi obstruksi usus, menyebabkan rasa sakit yang menusuk di perut, dan kemudian menyebar ke bahu kanan atau belakang.
3. Masalah Pencernaan
Nyeri bahu juga terkadang bisa disebabkan oleh masalah pencernaan seperti sembelit. Rasa sakit yang dialami juga sama, berasal dari perut, lalu menjalar ke bahu dan punggung. Untuk itu, sebaiknya ibu hamil menghindari makanan yang berisiko memicu masalah pencernaan seperti sembelit ini, misalnya makanan pedas dan berlemak.
4. Kenaikan Berat Badan dan Perubahan Postur Tubuh
Saat hamil, Anda akan mengalami pertambahan berat badan dan perubahan postur tubuh. Nah, kenaikan berat badan dan postur tubuh yang tidak seimbang ini dapat menyebabkan nyeri bahu, Moms. Meregangnya otot-otot perut, kesalahan dalam postur tubuh, serta tarikan otot yang tiba-tiba, semua hal tersebut bisa menimbulkan rasa sakit dan nyeri hingga ke bahu Anda.
5. Posisi Tidur
Memasuki trimester kedua dan ketiga, Moms disarankan untuk tidur di sisi kiri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke plasenta. Akan tetapi, tidur dalam posisi ini terus-menerus bisa menekan bahu sebelah kiri Anda dan menimbulkan rasa sakit. Posisi tidur seperti ini juga bisa menyebabkan nyeri muskulosketal, yakni struktur yang mendukung anggota badan, leher, dan punggung.
6. Preeklamsia
Sakit atau nyeri pada bahu juga bisa menjadi gejala Preeklamsia. Gangguan ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan meningkatnya kadar protein dalam urine. Jadi, jika Anda mengalami nyeri bahu, tidak ada salahnya mengonsultasikan masalah ini pada dokter Anda ya, Moms.
Tips Mencegah dan Mengatasi Nyeri Bahu saat Hamil
Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah dan mengatasi nyeri bahu saat hamil, yakni:
⢠Pastikan Anda tidur dengan posisi nyaman untuk mengurangi ketegangan pada bahu. Jika perlu, Moms bisa gunakan bantal yang dirancang khusus untuk membantu Anda tidur dengan nyaman.
⢠Usahakan untuk membuat tubuh selalu relaks untuk meredakan stres dan perasaan tegang.
⢠Minum banyak air agar tubuh terhindar dari dehidrasi yang bisa menyebabkan bahu menjadi nyeri.
⢠Jaga postur tubuh Anda dengan benar saat berjalan, berdiri, duduk, maupun tidur.
⢠Konsumsi makanan sehat untuk menghindari munculnya masalah pencernaan yang bisa berefek pada nyeri bahu.
⢠Bila bahu terasa nyeri, coba berikan kompres dingin di area yang mengalami nyeri.
⢠Lakukan terapi fisik seperti peregangan tubuh, yoga, atau akupresur. Namun pastikan Anda melakukannya di bawah pengawasan tenaga profesional terlatih.
Jika nyeri bahu tetap Anda rasakan meski sudah melakukan langkah-langkah tersebut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat, karena masalah ini bisa saja mengindikasikan gangguan kesehatan pada kehamilan Anda, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)