TOODLER

Ketika Anak Mengenal Perbedaan Gender


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Perkembangan anak laki-laki dan perempuan memang sedikit berbeda. Namun tentunya, tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, karena setiap anak memiliki keunikan dan akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Saat mereka menginjak usia 3 tahun, mereka akan mulai mengenali apakah dirinya laki-laki atau perempuan. Kendati demikian, mereka masih belum menyadari kalau jenis kelaminnya akan tetap sama sampai mereka tumbuh dewasa.

Sebelum anak-anak menginjak usia 3 tahun, mereka akan memilih mainan yang mereka senangi tanpa memedulikan apakah itu boneka atau mobil-mobilan. Menurut mereka, mainan adalah mainan, tak ada pembatasan gender untuk memainkannya. Seiring pertumbuhan, mereka pun mulai mengenal bahwa mainan disesuaikan dengan jenis kelamin pemainnya, sehingga pada usia 3-4 tahun, mereka mulai memilih mainan apa yang dirasa tepat untuk dimainkan. Anak-anak menganggap bahwa pemilihan mainan secara spesifik sesuai jenis kelaminnya akan membuat mereka mudah berbaur dengan teman-teman sebaya. Mereka juga akan lebih memilih bermain bersama teman-teman yang memiliki kesamaan gender-- anak laki-laki bermain dengan anak laki-laki dan anak perempuan memilih bermain boneka bersama anak perempuan lain.

Walaupun Anda berusaha untuk tidak memisahkan permainan atau teman-temannya berdasarkan gender, dilansir melalui Babycenter, Si Kecil akan tetap memisahkan garis antara anak laki-laki dan perempuan. Ia memiliki pendapat yang cukup kuat tentang bagaimana anak perempuan dan laki-laki berperilaku, serta mainan apa saja yang boleh dimainkan. Hal ini wajar sebab anak masih melihat segala sesuatunya 'hitam-putih', termasuk masalah gender. (Sagar/DMO/Dok. M&B)