Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Toilet training atau potty training tampaknya menjadi hal yang cukup menantang bagi para orang tua. Perlu waktu, konsistensi, dan kesabaran guna membiasakan Si Kecil agar mau dan terbiasa buang air kecil maupun buang air besar di toilet.
Nah, di masa toilet training ini, tak jarang mungkin Moms dihadapkan pada situasi di mana Si Kecil tidak mau atau menolak untuk buang air besar (BAB) dan lebih memilih untuk menahannya.
Melansir laman Daily Mom, kebiasaan menahan BAB ini biasanya dilakukan oleh anak-anak berusia 2-4 tahun, serta anak usia sekolah. Alasan yang membuat Si Kecil menahan BAB ini beragam, mulai dari yang bersifat fisik sampai psikologis. Nah, berikut ini beberapa penyebab Si Kecil menahan BAB yang perlu Anda ketahui, Moms.
1. Keterbatasan Fisik
Dalam banyak kasus, anak-anak bisa mengalami semacam keterbatasan fisik yang membuatnya sulit untuk ke kamar mandi, misalnya sembelit, obstruksi usus, sindrom iritasi usus besar, alergi makanan, dan gangguan pencernaan lainnya.
Bahkan secara khusus, anak-anak dengan Cerebral Palsy mengalami kesulitan buang air besar. Bila anak Anda mengalami keterbatasan fisik sehingga membuatnya tak ingin ke kamar mandi dan menahan BAB, sebaiknya Moms perlu menghubungi dokter untuk menemukan opsi penanganannya.
2. Masalah Sensori
Bila Si Kecil didiagnosis mengalami sensory processing disorder (SPD), ia mungkin tidak suka buang air besar karena tidak menyukai rasanya. Pun dengan anak yang belum terdiagnosis mengalami SPD secara pasti, mereka mungkin saja memiliki keengganan sensorik (aversi sensori) untuk buang air besar. Hal ini dikarenakan Si Kecil tidak menyukai sensasi kotoran keluar dari anusnya, sehingga ia cenderung menghindari terjadinya hal tersebut dengan menahan BAB.
3. Tidak Berada di Tempat yang Nyaman
Mungkin tak sedikit dari Anda yang kesulitan BAB di toilet umum atau di tempat yang masih asing saat Anda sedang berlibur. Sementara saat Anda kembali ke rumah, Anda bisa dengan mudah dan leluasa untuk BAB. Nah, hal ini juga dialami oleh Si Kecil, kecuali bila ia menemukan sudut yang membuatnya cukup tenang di tempat umum atau fasilitas umum sehingga membuatnya cukup nyaman untuk bisa BAB. Intinya, baik orang dewasa maupun anak-anak sering mendambakan privasi dan kenyamanan saat hendak melakukan BAB.
4. Takut atau Punya Pengalaman Buruk saat BAB
Ketakutan yang umumnya dirasakan anak sehingga ia lebih memilih menahan BAB daripada harus BAB di kamar mandi bisa dikarenakan ia takut terjatuh ketika mencoba menyeimbangkan dirinya saat duduk di toilet, suara flush toilet yang mungkin terdengar menyeramkan, atau ia hanya benar-benar merasa takut ke kamar mandi, karena ia pikir ada makhluk menyeramkan di sana.
Selain hal-hal tersebut, ingatan atau pengalaman buruk saat ia BAB juga bisa memengaruhi mengapa Si Kecil suka menahan BAB. Misalnya ketika ia mengalami sembelit, di mana hal ini membuatnya merasakan sakit atau ia melihat BAB-nya disertai darah. Atau ketika saudara atau teman Si Kecil mengolok-olok situasi yang buruk saat ia BAB juga bisa membuat Si Kecil lebih memilih menahan BAB.
Hal lainnya yang mungkin paling menyedihkan adalah ketika Si Kecil memiliki pengalaman penyiksaan secara seksual atau secara fisik yang pada akhirnya membuat ia menolak BAB.
Agar Si Kecil tidak menahan BAB
Menahan BAB tentunya bukanlah hal yang baik dan harus segera diatasi. Cara-cara berikut mungkin bisa membantu Anda untuk mengatasi Si Kecil yang suka menolak BAB:
1. Bersabarlah dan jangan dipaksakan, karena pada dasarnya Si Kecil akan BAB saat waktunya tiba, entah itu setelah makan, sekali sehari, atau beberapa hari sekali.
2. Bacakan buku atau perlihatkan tontonan terkait pelatihan BAB di kamar mandi.
3. Buat rutinitas untuk Si Kecil ke kamar mandi secara konsisten.
4. Pastikan Si Kecil makan makanan yang sehat dan tinggi serat, dan tak lupa pastikan ia memenuhi kebutuhan cairan yang cukup agar terhindari dari konstipasi.
5. Pastikan kenyaman Si Kecil saat BAB, entah itu dengan memberikan buku bacaan atau membiarkannya BAB di toilet sendiri.
6. Berikan hadiah atau penghargaan ketika Si Kecil berhasil BAB di toilet. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)