Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Biduran. Mungkin Moms pernah mendengar istilah ini. Namun apakah Moms tahu penyebab dan bagaimana mengatasi biduran pada Si Kecil? Yuk, simak artikel berikut ini untuk tahu jawabannya.
Biduran merupakan salah satu gangguan kulit yang kerap terjadi pada anak-anak. Dalam dunia medis, biduran disebut dengan istilah urtikaria. Biduran ditandai dengan adanya bilur alias bentol berwarna merah atau putih yang terasa gatal. Bentol akibat biduran bisa muncul di satu bagian tubuh atau menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Pada umumnya, biduran tidak berbahaya. Akan tetapi biduran bisa menimbulkan rasa gatal yang sangat intens atau menyengat sehingga membuat Si Kecil jadi merasa tidak nyaman dan rewel.
Penyebab Biduran
Biduran bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
⢠Reaksi alergi dari makanan dan obat-obatan
⢠Reaksi alergi dari wewangian, sabun, atau pelembap
⢠Reaksi alergi dari bulu hewan peliharaan
⢠Reaksi alergi dari gigitan serangga
⢠Berada di lingkungan dengan cuaca dan suhu ekstrem, seperti terlalu dingin
⢠Stres.
Pada dasarnya, biduran atau urtikaria dibagi menjadi dua jenis, yaitu urtikaria akut dan urtikaria kronis. Pada urtikaria akut, bentol-bentol pada kulit biasanya terjadi selama kurang dari enam minggu sebelum akhirnya menghilang. Urtikaria atau biduran jenis inilah yang sering terjadi pada anak-anak.
Sementara itu pada urtikaria kronis, bentol akan berlangsung lebih lama atau bersifat kembung selama beberapa bulan atau tahun. Meski begitu, jenis penyakit yang satu ini sesungguhnya jarang terjadi. Pada dasarnya, biduran muncul karena tingginya kadar histamin dan senyawa kimia lain yang dilepaskan oleh lapisan di bawah kulit. Kelebihan kadar histamin tersebut kemudian menyebabkan terjadinya pembengkakan jaringan.
Saat Si Kecil Biduran
Akibat rasa gatal yang ditimbulkan, biduran seringkali membuat Si Kecil rewel atau mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Moms bisa melakukan hal berikut ini saat buah hati Anda mengalami biduran sehingga efeknya bisa diminimalisasi.
1. Jauhkan Alergen
Alergen adalah zat penyebab alergi yang biasanya menjadi pemicu terjadinya biduran. Misalnya, Si Kecil mengalami biduran karena berada di suhu yang terlalu panas maka Anda bisa membawanya ke tempat yang lebih sejuk. Atau saat Si Kecil mengalami biduran karena gigitan serangga, Moms bisa membasuh area tersebut dengan air bersih dan sabun. Usahakan agar area yang biduran terpapar udara sebanyak mungkin. Jangan biarkan area ini dalam kondisi lembap dan tertutup.
2. Atasi Rasa Gatal
Moms bisa membantu meringankan rasa gatal Si Kecil dengan cara:
⢠Mengoleskan losion calamine pada area biduran dan biarkan hingga kering.
⢠Memakaikan baju yang longgar dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat.
3. Jangan Digaruk
Sebisa mungkin, cegah Si Kecil menggaruk area yang mengalami biduran. Menggaruk hanya akan membuat kondisinya memburuk.
4. Mengonsumsi Antihistamin
Obat antihistamin juga dapat menjadi langkah pertolongan pertama pada anak biduran. Namun sangat disarankan Moms berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna mengetahui dosis tepat sesuai dengan usia dan berat badan Si Kecil.
Kapan ke Dokter?
Biduran biasanya hilang dengan sendirinya. Akan tetapi Moms perlu membawa Si Kecil ke dokter apabila:
⢠Biduran muncul tiba-tiba pada wajah, termasuk bibir dan lidah.
⢠Merasa sangat lemas, tidak enak badan, atau mengalami demam.
⢠Biduran disertai memar atau kulit berwarna keunguan dan nyeri sendi.
⢠Biduran terjadi setelah anak tersengat lebah atau mengonsumsi jenis obat baru.
⢠Sulit tidur karena biduran.
⢠Biduran sering kambuh selama lebih lama dari enam minggu. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)