TOODLER

Tanpa Gadget! Ini Cara Atasi Anak Tantrum dari Para Ahli


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Setiap ibu pasti pernah menghadapi saat-saat Si Kecil mengalami tantrum. Mulai dari menghadapi Si Kecil yang menangis kencang dan tak mau berhenti, melihatnya melempar-lempar barang dengan penuh amarah, atau tak henti-hentinya anak Anda berguling-guling di lantai.

Saat Si Kecil sedang tantrum, mungkin Moms akan merasa stres dan bingung harus bagaimana mengatasinya. Kebanyakan dari Anda mungkin memanfaatkan gadget untuk bisa menenangkan tantrumnya. Namun berikut ini ada beberapa cara dari berbagai ahli yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi tantrum Si Kecil dan pastinya tidak perlu menggunakan gadget, Moms.

1. Psikolog - Buat Si Kecil merasa segar

Ilana Luft, Ph.D., psikolog klinis di St. Louis Children's Hospital mengatakan, percikan air yang lembut dapat membantu balita tetap merasa sejuk dan segar. Dr. Luft menyarankan untuk menggunakan waslap basah yang dingin atau mencelupkan jari Anda ke dalam air dingin dan dengan lembut menyentuh wajah Si Kecil. Mendinginkan suhu tubuhnya ini dapat memperlambat detak jantung dan membantu menenangkan pernapasannya.

2. Terapis - Teknik pelukan kupu-kupu

Bagi Si Kecil, pelukan Moms dan Dads adalah yang terbaik. Untuk mengantisipasi Si Kecil merasa sedih atau cemas saat sedang tidak bersama Anda, Sonja Kromroy, seorang terapis berlisensi yang fokus pada masalah kecemasan dan trauma di Wild Tree Wellness, St. Paul, menyarankan untuk melatih Si Kecil melakukan pelukan kupu-kupu atau butterfly hug. Teknik ini sudah ada sejak lebih dari 30 tahun lalu dan bisa membantu mengatasi gangguan kecemasan, tubuh lebih rileks, bahkan membantu orang yang mengalami trauma akibat bencana badai.

Moms bisa mengajarkan teknik ini dengan memintanya menyilangkan kedua tangannya di dada, lalu kedua telapak tangan naik ke bahu atau tulang lehernya. Kemudian ajak anak untuk menepuk tangan di atas bahu atau tulang leher secara perlahan dan bergantian (kiri dan kanan) sambil mengambil napas perlahan.

Kromroy mengatakan bahwa stimulasi kanan-kiri (dari tepukan tangan) yang lambat membantu memperkuat jaringan di otak yang mengurangi tekanan emosional. Si Kecil bisa mengulangi teknik ini sampai ia merasa lebih baik atau tenang.

3. Pakar ilmu perilaku - Uraikan rasa frustasinya

Terlalu banyak PR dari sekolah memang bisa membuat anak-anak kewalahan sehingga tak heran bila ia mengamuk. Menurut Robin Gurwitch, Ph.D., profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Duke University School of Medicine, saat anak Anda menunjukkan rasa frustrasinya, coba Anda uraikan kembali apa yang ia rasakan dengan cara lain namun dengan bahasa yang sama.

Misalnya, saat ia mengatakan "Ah, PR matematikanya banyak sekali!", Moms bisa menanggapinya dengan mengatakan "Wah, banyak ya, PR matematika adik," lalu lanjuti dengan kata-kata yang meningkatkan kepercayaan dirinya seperti "Adik pintar deh, ngerjain PR matematikanya, Mama senang lihatnya saat adik bisa memecahkan soal matematika dari ibu guru. Tapi jangan khawatir, Mama selalu siap bantu saat adik kesulitan mengerjakannya." Gurwitch mengatakan strategi ini menunjukkan bahwa Anda mengetahui rasa frustrasinya. Jadi Si Kecil tidak perlu menjadi lebih kesal atau marah untuk mendapatkan perhatian Anda.

4. Instruktur Yoga - Keajaiban kata "Om" dan pernapasan perut

Ketika bibir bayi Anda mulai bergetar, Shakta Khalsa, pendiri Radiant Child Yoga mengatakan Moms bisa mengucapkan kata "Om" yang dapat membantu menahan air mata keluar. Barengi dengan melakukan kontak mata dan menggoyangkan Si Kecil ke depan dan belakang saat digendong. Sebagai alternatif, Moms bisa memegang tangannya dan membuat lingkaran lembut dengan lengannya.

Cara ini juga bisa Anda lakukan pada anak-anak yang lebih besar ketika Moms mengajarnya menyanyi bersama Anda. Pada dasarnya nyanyian merupakan suara yang kita buat untuk menghasilkan getaran yang memengaruhi area tubuh tertentu. Khalsa mengatakan bahwa ucapan "Om" dapat bergema di hati dan dapat membangkitkan perasaan damai.

Selain itu, cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi Si Kecil yang sedang dalam kondisi emosional adalah memintanya untuk melakukan teknik pernapasan perut. Menarik napas dalam-dalam dapat memicu sistem saraf parasimpatis, yang menimbulkan ketenangan. Khalsa mengatakan, saat anak anda mengembuskan napasnya, ia melepaskan karbon dioksida, dan secara emosional dapat melepaskan apa pun yang juga membuatnya kesal.

5. Ahli akupunktur - Lakukan teknik akupunktur pada telinga dan siku

Alyssa Johnson, seorang ahli akupunktur di Primary Children's Hospital, Salt Lake City, mengatakan teknik akupresur yang digunakan di unit perawatan intensif neonatal dan unit gawat darurat dapat membantu menenangkan bayi yang sedang rewel.

Moms bisa mengusap lekukan pada bagian atas telinga bayi Anda secara perlahan dengan gerakan memutar kecil selama lima hingga sepuluh detik. Kemudian Anda bisa beranjak pada bagian lipatan dalam siku dan geser jari Anda ke tepi yang paling dekat dengan tubuhnya.

Usap perlahan titik tekanan tersebut selama 10 hingga 15 detik. Lakukan secara bergantian sampai Si Kecil merasa lebih baik. Johnson mengatakan, melakukan teknik ini dapat membersihkan penyumbatan di 'saluran energi' dan melepaskan endorfin yang membuat Si Kecil merasa nyaman. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)