TOODLER

Tips Mengajarkan Anak agar Mampu Menentukan Pilihan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Menentukan pilihan atau mengambil sebuah keputusan di antara beberapa opsi bukanlah perkara yang mudah. Bahkan terkadang orang dewasa pun sulit untuk menentukan pilihan.

Nah, agar Si Kecil kelak tidak mengalami hal semacam itu ketika dewasa nanti, yuk ajarkan ia untuk belajar menentukan pilihan sejak dini. Dengan begitu, ia bisa menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada orang tuanya ketika dihadapkan dengan pilihan. Selain itu, mengajarkan anak untuk menentukan pilihan, menurut situs PsychologyToday, memiliki manfaat, antara lain:

• Membangun rasa saling menghormati (terhadap pilihan yang berbeda)

• Mengembangkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah

• Memberikan keinginan normal manusia untuk mengontrol situasi.

Lalu bagaimana cara Anda mengajarkan Si Kecil untuk menentukan pilihan? Simak caranya berikut ini ya Moms.

1. Jangan Terlalu Membebani

Anak-anak pada umumnya mengharapkan orang tua untuk mengambil keputusan penting dalam keluarga. Hal itu membuat mereka merasa "aman". Akan tetapi tidak ada salahnya jika Anda juga memberi kesempatan kepada Si Kecil untuk mengutarakan keinginannya untuk hal-hal sederhana, misalnya menentukan apakah ia ingin makan apel atau pisang. Berikan dua opsi saja. Dan jika ia tidak bisa menentukan di antara kedua opsi tersebut, jangan tawarkan pilihan ketiga. Sangat disarankan agar Moms tidak terlalu membebani Si Kecil dengan memilih dari banyak opsi atau memutuskan sesuatu hal yang terlalu penting.

2. Bantu Anak Memilih

Sering kali anak bingung dalam menentukan pilihan karena ia tidak tahu apa konsekuensi dari pilihan tersebut. Untuk itu, Anda bisa membantu Si Kecil memilih dengan menjelaskan kekurangan dan kelebihan masing-masing pilihan. Misalnya, jika anak memilih kado untuk temannya, maka Anda bisa memberitahu apakah barang itu akan disukai, berguna, atau sesuai dengan uang yang ia miliki.

3. Lakukan Secara Bertahap

Anda tentu tidak bisa menuntut Si Kecil yang masih berusia 3 tahun untuk menentukan pilihan rumit. Mulailah dari hal-hal sederhana, seperti memilih warna kaus yang ingin ia pakai atau camilan yang ingin ia makan. Seiring dengan bertambahnya usia dan kemampuan berpikir Si Kecil, Anda bisa memberinya opsi untuk sesuatu yang penting, misalnya ke mana destinasi liburan keluarga selanjutnya.

4. Konsisten

Saat Si Kecil sudah menentukan pilihan, pastikan ia konsisten terhadap pilihan tersebut. Misalnya, anak memutuskan untuk makan ayam goreng ketika Anda sekeluarga berada di restoran. Maka Moms sebaiknya tidak membiarkan ia berganti pilihan ketika makanannya sudah ada meja.

5. Ciptakan Rutinitas

Anda juga bisa melatih anak mengambil keputusan dengan menciptakan rutinitas dalam kesehariannya. Misalnya pada akhir pekan, Anda bisa memberinya opsi bermain sepeda di luar atau berenang. Dengan adanya rutinitas ini, maka anak akan terbiasa untuk berpikir cepat dalam menentukan pilihan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)