TOODLER

Anak Obesitas Berisiko Patah Tulang Siku


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Hati-hati jika Anda masih beranggapan bahwa anak gemuk itu selalu sehat. Ya, sebuah analisis baru-baru ini menyebutkan, anak-anak obesitas berisiko 9 kali lebih besar terkena patah tulang siku dibandingkan dengan anak-anak berbobot tubuh normal. “Studi ini menunjukkan bahwa seluruh organisasi medis perlu meningkatkan perhatian tentang obesitas dan mengingatkan masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan tulang, sebab struktur tulang dan metabolismenya mendukung tubuh manusia,” ungkap Dr. Michelle Caird, ketua peneliti dari University of Michigan C.S. Mott Children's Hospital di Ann Arbor, Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, ia dan timnya menganalisis rekam medis 354 anak yang melakukan operasi di rumah sakit akibat patah tulang dari periode 1999 sampai 2011. Temuannya, anak-anak obesitas juga lebih sering mengalami kelumpuhan pasca-operasi.

Dalam Journal of Bone & Joint Surgery, para peneliti tidak menyelidiki mengapa anak-anak obesitas lebih sering mengalami patah tulang siku. Namun, dari penelitian-penelitian sebelumnya dijelaskan beberapa alasan, misalnya, hal ini terjadi berkaitan dengan diet tinggi lemak, yang dapat menghambat tulang menyerap kalsium dan vitamin D. Caird pun menambahkan, karena anak-anak obesitas memiliki massa tubuh yang lebih besar, keseimbangan dan gerakan mereka menjadi tidak sebaik anak-anak dengan berat badan normal. (Sagar/DMO/Dok. M&B)