Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, tentunya menyenangkan ya, melihat Si Kecil memiliki banyak teman seusianya. Faktanya, kemampuan berteman dan bersosialisasi sangat berguna bagi pembentukan karakter serta kesuksesan ketika mereka tumbuh dewasa.
Walaupun demikian, perlu diketahui, kehadiran teman bisa membawa efek positif maupun negatif bagi anak. Ada kalanya, Si Kecil meniru kebiasaan atau karakter temannya, yang baik maupun yang buruk.
Namun tentu saja, Moms menginginkan anak untuk memiliki pertemanan yang sehat. Yang dimaksud pertemanan sehat adalah pertemanan yang bisa memberikan pengaruh baik bagi karakter serta kebiasaan Si Kecil. Berikut adalah tips agar Si Kecil bisa memiliki pertemanan yang sehat.
1. Memengaruhi dan Dipengaruhi
Dalam berteman, biasanya ada sosok yang memengaruhi dan dipengaruhi. Beberapa orang anak bisa lebih mudah dipengaruhi ketimbang memberi pengaruh terhadap anak lain. Nah, jika Si Kecil termasuk kategori yang ini maka Anda perlu mengingatkan bahwa dirinya adalah sosok yang berbeda dari temannya dan tidak perlu meniru segala sesuatu dari sang teman.
Menurut situs Motheroflife, orang tua perlu memberi pengertian kepada anak bahwa terkadang seseorang ingin menjadi dan meniru orang lain, tapi sesungguhnya hal semacam itu tidak selalu bisa dilakukan. Misalnya, anak ingin tidur lebih malam seperti yang dilakukan temannya, maka Anda harus memberikan pengertian bahwa di keluarga Anda ada rutinitas tersendiri dan memberitahu manfaatnya.
2. Arti Seorang Teman
Ada kalanya, Si Kecil menjadi sosok yang sangat penurut di hadapan teman dekatnya. Ia akan melakukan apa saja yang diminta oleh sang teman. Hal semacam ini sesungguhnya tidak sehat bagi tumbuh kembang anak. Selain akan kehilangan identitas diri, anak juga bisa terpengaruh dengan mudah oleh hal-hal negatif yang dilakukan temannya.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Moms perlu mengingatkan bahwa arti seorang teman adalah seseorang untuk berbagi. Anda perlu mengajarkan anak untuk berkompromi dengan keinginan temannya, bukan sekadar menuruti.
Beritahu Si Kecil bahwa suatu hal yang wajar jika sesekali ia menolak permintaan temannya, terutama jika temannya menginginkan sesuatu yang bersifat negatif atau tidak mungkin dipenuhi oleh Si Kecil. Jangan lupa ingatkan Si Kecil bahwa dirinya adalah individu yang berbeda dari temannya, jadi ia juga berhak untuk mengungkapkan keinginannya sendiri.
3. Kenali Temannya
Sudah sepantasnya anak-anak memiliki banyak teman dari latar belakang keluarga atau kebudayaan yang berbeda. Di sisi lain, Anda juga perlu mengenali sosok teman-teman Si Kecil. Moms tentunya tak ingin anak Anda berteman dengan sosok yang bisa memberikan pengaruh buruk terhadap dirinya.
Atau Anda bisa mencoba agar anak membantu sang teman untuk menghilangkan kebiasaan buruknya. Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika Anda sesekali mengundang teman-teman Si Kecil untuk datang dan bermain di rumah. Dengan begitu, Anda bisa melihat secara langsung bagaimana interaksi dan model pertemanan Si Kecil.
Berkenalan dengan orang tua dari teman anak juga tentu saja sangat disarankan. Moms bisa bertukar informasi dengan ibu dari teman Si Kecil sehingga membantu Anda untuk lebih mengenalnya.
Satu hal yang perlu diingat ketika Moms mengundang teman Si Kecil datang ke rumah, pastikan mereka mengetahui bahwa Anda memiliki peraturan tersendiri di rumah Anda. Pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut ini ketika teman Si Kecil datang.
⢠Atur kapan dan berapa lama teman Si Kecil boleh bermain di rumah. Jangan sampai, sesi bermain anak mengganggu rutinitasnya sehari-hari.
⢠Jika Anda membatasi sesi menonton televisi, bermain gadget, atau bermain video games di rumah, maka pastikan peraturan tersebut juga berlaku ketika teman Si Kecil datang.
⢠Ketika teman Si Kecil bersikap kurang sopan atau kasar di rumah Anda, jangan ragu untuk memberitahunya bahwa perbuatan semacam itu tidak diperbolehkan di rumah Anda.
⢠Selalu pastikan teman Si Kecil sudah meminta izin kepada orang tuanya untuk bermain di rumah Anda. Jangan lupa untuk meminta nomor telepon orang tuanya untuk digunakan dalam keadaan darurat. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)