TOODLER

Tips agar Anak Sulung Usia 2-4 Tahun Siap Punya Adik


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bagi anak balita, orang tua adalah orang yang paling dekat dan selalu siap memberikan segala yang ia butuhkan. Mulai dari kebutuhan makan, bermain, hingga kasih sayang dan pelukan hangat. Ya, sangat sulit bagi balita untuk berjauhan dengan Anda, terlebih berbagi kasih sayang Anda dengan orang lain.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), di usia 2-4 tahun, si kakak masih sangat lengket dengan Anda dan belum mengerti bagaimana caranya 'berbagi mama' dengan orang lain. Anak usia ini masih sangat sensitif menghadapi perubahan, bahkan ia mungkin merasa terancam dengan kehadiran anggota keluarga baru.

Nah, agar anak sulung Anda yang masih balita siap memiliki adik, yuk lakukan beberapa langkah ini. Cara tepat sesuai usia anak ini bisa mencegah sibling rivalry lho, Moms.

Jangan buru-buru

Santai saja dalam memberikan penjelasan mengenai kakak-adik, jangan buru-buru. Jelaskan pada anak sulung Anda ketika ia menyadari perut Anda yang semakin membesar atau Anda mulai membeli perlengkapan bayi.

Jujur

Kakak perlu tahu kalau bayi memang menggemaskan, tetapi juga sering menangis dan butuh banyak perhatian. Jadi ketika Moms sibuk mengurus adik, kakak sudah tahu kalau bayi belum bisa apa-apa dan butuh bantuan keluarga (termasuk si kakak!) untuk merawatnya.

Ajak terlibat

Dalam setiap perkembangan kehamilan Anda, ikut sertakan si kakak juga ya, Moms. Ia akan merasa dekat dan penting bagi perkembangan adiknya. Ajak ia ikut memilih perlengkapan bayi, menata kamar bayi, hingga menghitung tendangan janin. Ini bisa membuatnya tidak begitu cemburu dengan kehadiran anggota keluarga baru.

Berikan 'bayi' juga

Ketika kakak sudah diajak ikut serta merawat calon adik di dalam perut Anda, AAP menyarankan untuk memberinya 'bayi' juga berbentuk boneka (tentu saja). Biarkan ia memiliki excitement yang sama dengan Anda dalam mengurus bayi.

Ubah rutinitas sejak dini

Jika memungkinkan, selesaikan urusan potty training sebelum adik lahir atau ganti tempat tidurnya menjadi tempat tidur anak (karena baby box akan dipakai adik). Kalau rutinitas tersebut tidak diubah sejak dini, kakak akan kewalahan mendadak menjalankan perubahan rutinitas karena kehadiran adik. Bisa-bisa memicu sibling rivalry lho, Moms!

Puji ketika anak bersikap lebih dewasa

Si kakak mungkin akan mencoba banyak hal untuk menguji batas kasih sayang Anda. Tadinya sudah bisa makan sendiri, tiba-tiba harus dibantu. Tadinya sudah lulus potty training, tiba-tiba ngompol lagi. Maka ketika ia bersikap baik dan lebih dewasa, jangan ragu untuk memberinya pujian ya, Moms.

Siapkan mendadak ke rumah sakit

Jika tiba-tiba Anda harus menitipkan si kakak (atau mengajaknya) ke rumah sakit untuk melahirkan, kakak pasti bingung dan panik. Persiapkan situasi ini sejak jauh hari, pastikan ia tahu kalau Anda akan pergi beberapa hari ke rumah sakit dan pulang bersama adik. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)