BUMP TO BIRTH

5 Cara Mudah Cegah dan Atasi Hipertensi saat Hamil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kesehatan ibu selama masa kehamilan adalah hal yang sangat penting. Pasalnya, bila kondisi ibu buruk, maka kesehatan dan keselamatan janin dapat terancam. Karena itu, menjaga kesehatan tubuh selama hamil adalah penting, terutama dari hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Hipertensi adalah penyakit yang sangat berbahaya, baik bagi ibu maupun janin. Sayangnya, jumlah ibu hamil pengidap hipertensi semakin banyak seiring dengan berjalannya waktu. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat bahwa jumlah ibu hamil yang mengidap hipertensi di Amerika Serikat bertambah hampir dua kali lipat dalam periode 1993-2014.

Bahayanya sendiri tak main-main. Mulai dari persalinan prematur hingga gagal janin. Walau begitu, banyak kasus hipertensi dapat dicegah. M&B sudah merangkum beberapa cara yang bisa Anda coba, Moms. Simak penjelasannya berikut!

1. Mengurangi Garam

Selama hamil mungkin selera makan Anda berubah dan lebih tertarik pada makanan yang lebih asin. Tapi konsumsi garam adalah salah satu penyebab utama yang memicu tekanan darah tinggi. Garam membuat tubuh menimbun air, dan timbunan air yang terlalu banyak dalam tubuh akan meningkatkan tekanan darah Anda.

Seorang dewasa sebaiknya tidak mengonsumsi garam lebih dari 6 gram perhari. Perlu diketahui, garam dapat tersembunyi di dalam makanan sehari-hari Anda, seperti roti maupun kudapan kentang favorit Anda. Menurut Blood Pressure UK, garam yang tersembunyi ini mencakup 75% konsumsi garam harian seseorang. Maka, tak hanya mengurangi takaran garam pada makanan sehari-hari, Anda juga perlu memperhatikan camilan Anda.

2. Minum Cukup Air

Melansir Healthline, dehidrasi dapat memengaruhi tekanan darah seseorang. Di satu sisi dehidrasi dapat membuat tekanan darah menjadi sangat rendah hingga organ tubuh tak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk dapat berfungsi normal, kemudian memicu tubuh mengalami syok fisik. Di sisi lainnya, dehidrasi dapat memicu produksi hormon vasopresin. Hormon ini dapat menyebabkan saluran darah menyempit sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.

Maka dari itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan asupan air yang cukup adalah penting. Seorang dewasa disarankan untuk mengonsumsi minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter air sehari, dan ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak.

3. Mengonsumsi Makanan Sehat Seimbang

Apa yang Anda makan sebelum dan selama hamil dapat sangat memengaruhi tekanan darah Anda. Jaga pola makan yang kaya akan serat, protein, buah, sayuran, ikan, produk olahan susu rendah lemak, dan sumber lemak baik.

Buah dan sayuran biasanya kaya akan kandungan potasium, magnesium, dan serat yang mampu membantu mengontrol tekanan darah. Bahan makanan lain yang kaya akan mineral tersebut antara lain kacang-kacangan, biji-bijian, daging rendah lemak, dan daging ayam. Hindari makanan siap saji, kudapan kemasan, maupun minuman bersoda ya, Moms.

4. Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol

Ketika Anda mulai memasuki masa kehamilan, dokter Anda pasti menyarankan untuk menghindari asap rokok dan minuman beralkohol. Selain berbahaya secara langsung pada tubuh dan janin, kedua hal ini juga dapat memicu hipertensi. Bila Anda sudah memiliki kondisi hipertensi sebelum hamil, minuman beralkohol dapat menghambat daya kerja obat hipertensi Anda.

Sedangkan nikotin di dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah dan degup jantung, melebarkan arteri dan mengeraskan dinding arteri sehingga menyebabkan darah menjadi lebih mudah menggumpal.  Hal ini membuat jantung Anda bekerja lebih keras dan memicu tekanan darah tinggi.

5. Berolahraga

Tak hanya mampu membantu mencegah, berolahraga dengan rutin dapat membantu mengontrol tekanan darah bila Anda memiliki hipertensi selama hamil. Apa korelasi antara olahraga teratur dan tekanan darah yang lebih sehat?

Melansir Mayocilinic, olahraga yang rutin dapat menjaga kesehatan dan kekuatan jantung. Jantung yang kuat mampu memompa darah tanpa usaha yang berlebihan. Bila jantung bekerja lebih santai saat memompa darah, maka tekanan darah pada arteri berkurang sehingga tekanan darah pun menjadi stabil.

Namun, Moms perlu pilih olahraga yang tepat selama hamil. Senam kehamilan, berjalan, maupun yoga adalah beberapa contoh olahraga yang umumnya aman dilakukan oleh ibu hamil. Anda juga bisa konsultasikan olahraga yang tepat dengan dokter. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)