FAMILY & LIFESTYLE

Wajib Tahu! Ini Manfaat Kesehatan dari Diet Pescatarian


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, Anda berencana melakukan diet? Bila ya, sebelumnya tentu Anda sudah mengumpulkan banyak informasi mengenai diet yang Anda pilih. Di antara banyaknya jenis diet, apakah Anda tertarik dengan diet pescatarian? Atau justru Anda belum tahu tentang diet yang satu ini?

Istilah pescatarian tercipta pada awal 1990, dan merupakan gabungan kata vegetarian dan kata dari bahasa Italia yaitu pesce yang berarti ikan. Diet yang satu ini juga bisa disebut pesco-vegetarian atau pescetarian. Dari arti kata tersebut, pescatarian bisa diartikan diet yang dilakukan seseorang dengan tidak memakan daging atau vegetarian, namun menambahkan ikan dan makanan laut lainnya pada menu makanannya.

Makanan Diet Pescatarian

Untuk lebih rincinya, berikut ini berbagai makanan yang dikonsumsi seseorang yang menjalankan diet pescatarian:

• Biji-bijian dan produknya

• Kacang-kacangan dan produknya

• Biji rami, biji chia

• Susu dan produk olahan susu seperti yoghurt dan keju

• Buah-buahan

• Sayur-sayuran

• Ikan dan kerang

• Telur.

Sementara itu makanan yang tidak boleh dimakan oleh seseorang yang melakukan diet pescatarian adalah daging sapi, ayam, babi, domba, daging Turki, dan wild game (daging hewan yang diburu untuk kegiatan olahraga atau untuk dimakan).

Melansir laman Healthline, selain karena menyukai pola makan dari diet pescatarian, peduli lingkungan dan kesejahteraan hewan, biasanya seseorang akan memilih untuk menjalankan diet ini karena ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari mengonsumsi ikan dan sumber protein nabati lainnya.

Manfaat Diet Pescatarian untuk Kesehatan

Berikut ini berbagai manfaat kesehatan yang menjadi alasan seseorang memilih diet pescatarian:

1. Baik untuk Kesehatan Jantung

Makan ikan, khususnya ikan yang berlemak dapat meningkatkan asupan asam lemak omega-3. Lemak tak jenuh ini bermanfaat bagi manusia, dan beberapa omega-3 lainnya memiliki fungsi yang penting dalam mendukung seseorang untuk hidup sehat.

Orang yang sering makan ikan diketahui memiliki tekanan darah yang lebih rendah, daripada mereka yang tidak mengonsumi ikan, sehingga bisa mengurangi risiko gangguan irama jantung dan serangan jantung yang fatal.

Melansir laman Medical News Today, berdasarkan sebuah analisis yang dilakukan pada 2017, pola makan nabati (tinggi sayur dan sumber nabati lainnya) yang dianut diet pescatarian dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Dari analisis tersebut peneliti juga menemukan bahwa pola makan nabati meningkatkan lipid darah dan menurunkan tekanan darah.

2. Melindungi dari Kanker Tertentu

Berdasarkan sebuah studi pada 2015 yang melibatkan 77.650 orang, ditemukan bahwa diet pescatarian memiliki efek perlindungan yang kuat terhadap kanker kolorektal. Kanker kolorektal ini juga diketahui menjadi penyebab utama kedua dari kematian akibat kanker di Amerika Serikat.

3. Mencegah Diabetes dan Peradangan

Sebuah studi menyimpulkan bahwa orang yang melakukan diet pescatarian memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes sebesar 4,8%, dibandingkan dengan omnivora sebesar 7,6%. Ada pula bukti yang ditunjukkan dari uji coba suplemen bahwa omega-3 yang ada dalam ikan berlemak (yang dikonsumsi seseorang yang menjalan diet pescatarian) dapat mengurangi peradangan.

Pola makan nabati yang dianut diet pescatarian juga kaya akan zat antiinflamasi dan antioksidan, seperti flavonoid (senyawa alami yang ada pada tumbuhan). Nah, Flavonoid ini diketahui juga memiliki berbagai sifat antiinflamasi dan antidiabetes.

4. Memberikan Manfaat bagi Lingkungan

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kegiatan beternak menyumbang 15% dari semua emisi karbon buatan manusia. Sebaliknya, kegiatan memproduksi ikan dan makanan laut lainnya memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada memproduksi semua jenis daging hewan atau keju.

Sementara itu, sebuah studi pada 2014 juga menghitung bahwa pola makan yang menjadikan ikan sebagai makanan utamanya menyebabkan 46% lebih sedikit emisi gas rumah kaca, daripada diet yang dilakukan dengan makan setidaknya satu porsi daging sehari.

5. Memberikan Kesejahteraan pada Hewan

Bagi orang-orang yang peduli dengan kesejahteraan hewan, diet pescatarian mungkin cocok untuk Anda. Karena beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ikan tidak dapat merasakan sakit. Sebuah studi pada 2015 menyimpulkan bahwa meskipun ikan dapat mengalami stres psikologis, mereka tidak memiliki cukup jaringan saraf yang diperlukan untuk mengalami rasa sakit.

Diet pescatarian ini cenderung aman untuk dilakukan dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Namun karena ikan adalah makanan utamanya, Anda perlu memperhatikan ikan yang Anda pilih untuk dikonsumsi.

Ikan, terutama spesies yang lebih besar, diketahui mengandung merkuri dan racun lainnya. Karena alasan inilah, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat merekomendasikan bahwa anak-anak dan wanita usia subur, terutama wanita hamil dan menyusui, harus menghindari tilefish, ikan todak, hiu dan king mackerel.

Selain itu, sebaiknya batasi pula mengonsumsi tuna albakora dan madidihang atau tuna sirip kuning hingga satu porsi atau kurang per minggunya. Sementara untuk tuna ringan memiliki kandungan merkuri yang lebih rendah, jadi tidak masalah bila dimakan 2 sampai 3 porsi seminggu. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)