FAMILY & LIFESTYLE

5 Hal yang Perlu Diingat Jika Memiliki Suami Lebih Muda


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bila bicara tentang cinta, maka mungkin banyak orang akan setuju bahwa cinta memang tak pandang usia. Seseorang bisa menikah dengan pasangan yang seumuran, lebih muda, atau lebih tua daripadanya. Semua ini tidak ada salahnya asalkan masing-masing pasangan bahagia.

Dengan berkembangnya zaman, menikah dengan suami yang lebih muda bukan lagi menjadi hal yang tabu. Namun, layaknya pasangan lainnya, memiliki suami yang lebih muda tentu ada tantangannya sendiri.

Untuk itu, M&B sudah merangkum beberapa hal yang perlu Moms ingat jika Anda memiliki pasangan yang lebih muda.

1. Percaya diri

Memiliki suami yang lebih muda mungkin bisa membuat Anda rendah diri. Dengan fisik yang cenderung lebih prima dan gairah yang masih membara, Anda mungkin akan membanding-bandingkannya dengan kondisi Anda. Padahal ini tidak boleh terjadi lho, Moms.

Kepercayaan diri adalah kualitas utama seseorang saat menjalani sebuah hubungan, tak terkecuali dalam hubungan Anda. Kurangnya kepercayaan diri hanya akan membuat Anda membanding-bandingkan diri dengan suami, perempuan lain, atau bahkan pasangan lain. Selain itu, rasa percaya diri yang rendah juga dapat meningkatkan perasaan paranoid, mudah gelisah, lunturnya rasa percaya pada pasangan, dan pertengkaran-pertengkaran yang tidak penting.

2. Pastikan tujuan bersama

Layaknya pasangan lain pada umumnya, menyamakan atau menyesuaikan tujuan hidup serta misi bersama adalah penting. Dalam hubungan dengan suami yang lebih muda, hal ini perlu dirumuskan bersama dengan matang. Pasalnya, dengan jarak perbedaan umur tentunya pengalaman dan tujuan hidup dapat berbeda.

Pada hal tertentu, misalkan menentukan jenjang karier, Anda mungkin merasa tak perlu lagi memusingkannya, namun suami bisa saja masih perlu penyesuaian dan berambisi untuk melakukannya. Hal-hal seperti ini dapat sangat memengaruhi dinamika hubungan pernikahan Anda. Maka, langkah ini adalah penting.

3. Jangan mengerdilkan

Melansir Insider, penting untuk diingat untuk tidak 'mengasuh' pasangan Anda. Moms mungkin merasa telah menjalani beragam asam-manis kehidupan karena umur yang lebih matang. Tapi hal ini tak boleh membuat Anda menjadi lebih dominan dan memegang lebih banyak kendali, karena dapat berujung pada hubungan yang tidak sehat.

Hal tersebut dapat membuat pasangan Anda merasa rendah diri, patah semangat, merasa tak berguna, bahkan stres. Tetap hormati pasangan Anda dengan menjaga dinamika hubungan pernikahan tetap seimbang, sehingga tetap dapat membahagiakan masing-masing pihak.

4. Fokus pada yang utama

Memang perbedaan umur merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, tentunya untuk menetapkan dan mempertimbangkan cara mengatasi berbagai tantangan. Tapi, jangan fokuskan perhatian Moms pada hal tersebut.

Catherine Silver, LCSW, pekerja sosial berlisensi, pada Insider mengatakan bahwa fokus pada perbedaan umur dapat memunculkan masalah baru yang sebenarnya tak hadir sebelumnya. "Setiap terdapat konflik, merupakan sifat alami manusia untuk menyalahkan perbedaan yang paling terlihat, seperti perbedaan umur. Padahal hal tersebut mungkin bukanlah sebab yang sebenarnya," kata Catherine. Maka, fokuskanlah perhatian pada seluruh momen menyenangkan dan kebahagiaan yang Moms dan Dads rasakan bersama, dibandingkan pada perbedaan umur.

5. Cuek dengan cibiran

Mari akui, hingga kini perempuan yang menikah dengan pria yang lebih muda masih mendapat komentar tak enak. Maka yang perlu Anda lakukan adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai komentar itu. Cuek dan tetap percaya pada diri sendiri dan pasangan adalah langkah tepat untuk menghadapi hal seperti ini. Jangan sampai komentar maupun cibiran orang luar dapat merusak hubungan indah yang Anda bangun bersama pasangan. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)