Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, seiring bertumbuhnya Si Kecil, tentunya bertambah juga tugas-tugas baru yang perlu ia miliki untuk masa depannya. Jika sebelumnya Moms dan Dads selalu membantu dalam kesehariannya, suatu saat ia harus melakukannya sendiri.
Mendidik anak untuk mandiri merupakan salah satu tugas penting orang tua. Namun, tak sedikit orang tua yang melupakan tugas kemandirian dengan selalu membantu dan menyediakan apa pun yang diinginkan Si Kecil dengan dalih kasih sayang orang tua.
Padahal Moms, berdasarkan banyak penelitian, di antara beberapa kunci meniti jenjang kesuksesan seorang anak, melibatkan anak dalam pekerjaan rumah ternyata ikut andil, lho. Julie Lythcott-Haims, penulis buku How to Raise an Adult, mengungkapkan bahwa melibatkan Si Kecil dalam membantu melakukan pekerjaan rumah dapat bermanfaat di masa depan. Jika Si Kecil sudah terbiasa sejak dini untuk mencuci piring atau menyapu lantai, misalnya, maka ketika ia dewasa dan bekerja, ia dapat bekerjasama lebih baik lagi dengan rekan kerjanya.
Tak hanya itu, membantu orang tua dalam melakukan pekerjaan rumah juga dapat mengasah empati Si Kecil terhadap orang lain. Ia akan belajar dan merasakan sendiri seperti apa rasanya perjuangan untuk melakukan suatu hal dan mengerjakan tugas secara mandiri.
Jika Moms selalu mengerjakan pekerjaan rumah yang sebenarnya bisa dilakukan Si Kecil, misalnya mencuci piring, tak hanya ia akan 'terbebas' dari pekerjaan tersebut, namun ia juga melewatkan pelajaran bahwa sebuah pekerjaan harus diselesaikan. Sebaliknya, dengan melibatkan anak untuk melakukan pekerjaan rumah yang ringan, maka ia dapat mempelajari banyak nilai kehidupan.
Mengutip The Ledders, ketika anak terbiasa merapikan mainan, tempat tidur, atau membersihkan meja sejak kecil, mereka akan merasa nyaman mengerjakan itu jauh sebelum mereka menyadari itu adalah sebuah pekerjaan. Kemampuan yang dipelajari anak sejak dini akan bertahan hampir sepanjang hidup mereka.
Pekerjaan Rumah Apa Saja, Sih?
Tidak perlu melakukan tugas-tugas yang sulit, Moms bisa memulainya dengan memberikan beberapa aktivitas sederhana membersihkan rumah, yang tentunya diterapkan dengan standar yang sesuai dengan usianya, seperti:
1. Membuang Sampah
Ini merupakan tugas termudah yang bisa diajarkan kepada Si Kecil. Cukup dimulai terlebih dahulu dengan mengajarinya untuk selalu membuang ke tempat sampah kemasan susu yang sudah habis diminum olehnya atau plastik bekas camilannya.
2. Menyapu Lantai
Si Kecil tak sengaja meninggalkan remah-remah biskuit di lantai? Moms bisa mengajarinya untuk bertanggung jawab dengan memintanya menyapu remahan biskuit tersebut. Membersihkan lantai dengan vacuum cleaner juga bisa menjadi kegiatan yang seru bagi balita berusia 3-4 tahun, lho. Pastikan Moms memilihkan vacuum cleaner yang ringan, ya.
3. Mengepel
Sama seperti menyapu bekas remahan biskuit di lantai, Si Kecil juga bisa belajar untuk membersihkan tumpahan susu atau noda krayon. Beri ia kain bersih dan botol semprot yang telah diisi air. Si Kecil pun dapat menyemprotkan air pada kain bersih lalu meyapukannya ke permukaan lantai yang kotor.
4. Mengelap Meja Makan
Setelah makan bersama, yuk ajak Si Kecil membantu Moms membersihkan sisa-sisa makanan dan minuman di meja makan. Tak hanya ringan dan menyenangkan, kegiatan ini juga dapat melatih otot motoriknya, lho.
5. Mencuci Baju
Moms bisa memulainya dengan mengajarkan Si Kecil tugas sederhana, seperti memintanya untuk memisahkan pakaian kotor yang berwarna dengan yang putih, kemudian membawanya ke ruang cuci. Untuk anak yang lebih besar, Moms juga dapat menunjukkan kepada mereka cara mengoperasikan mesin cuci dan pengering. Tentunya harus tetap didampingi orang tua, ya.
6. Melipat Baju Sendiri
Meski kemungkinan besar hasil lipatan Si Kecil belum rapi sempurna, setidaknya ia sudah berlatih sejak kecil, sehingga terbiasa melakukannya ketika dewasa nanti. Minta juga Si Kecil untuk menyimpan baju yang sudah ia lipat ke dalam lemari pakaiannya.
7. Mengisi Ulang Barang Persediaan yang Habis
Sabun mandi, sabun cuci piring, atau kertas toilet habis? Si Kecil bisa lho, diajarkan untuk membantu mengisi ulang. Jika masih sulit baginya untuk mengisi sabun cair ke dalam botol, Moms bisa memberikan corong kecil yang dapat digunakan untuk membantunya menuangkan sabun cair tersebut.
8. Membersihkan Kamar Mandi
Nah, pada umumnya, anak kecil suka sekali main air ya, Moms. Hal ini tentu bisa Anda manfaatkan untuk mulai mengajarkannya membersihkan kamar mandi. Beri ia botol kecil berisi cairan pembersih yang aman serta sikat lantai warna-warni, dan tunjukkan padanya cara menyemprotkan cairan itu ke lantai atau wastafel kemudian bagaimana menyikatnya. Lakukan kegiatan ini bersama agar makin menyenangkan, ya.
Supaya Suksesâ¦
Moms sudah tahu jenis-jenis pekerjaan rumah apa saja yang bisa diajarkan pada Si Kecil. Namun, bagaimana agar ia memiliki kesadaran untuk melakukannya dengan senang hati? Ini caranya Moms.
1. Perlahan Saja
Jangan langsung menuntutnya untuk membersihkan seluruh area rumah, tapi berikan instruksi secara bertahap agar Si Kecil mengerti apa yang harus dilakukan. Ingat Moms, tak ada proses yang instan, semua butuh kesabaran sebelum berhasil mencapai tujuan. Cobalah untuk membuat Si Kecil 'tertantang' melakukan pekerjaan rumah itu bersama.
Sebagai contoh, mungkin saja ia belum bisa menyapu dengan bersih karena belum kuat memegang sapu, maka minta ia untuk mengambil sapu saja. Saat ia melihat Anda menyapu, lambat laun ia juga akan tertantang untuk melakukan hal serupa.
2. Jangan Menyindir dan Mengejek
Si Kecil menolak untuk mengerjakan pekerjaan rumah? Jangan menyindir, mengejek, atau memarahinya ya, Moms. Sebaliknya, beri tahu secara halus bahwa Moms membutuhkannya untuk bekerja sama membersihkan rumah agar rumah semakin bersih dan nyaman. Jika ia sudah membantu, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih sambil mengecup atau memeluknya..
3. Bekerja dalam Tim
Anak-anak suka dengan kebersamaan. Jadi jangan hanya menyuruhnya namun Anda malahan ongkang-ongkang kaki, Moms. Dijamin Si Kecil pun akan malas-malasan untuk melakukan pekerjaan rumah tersebut. Lakukan dengan rutin kegiatan bersama Si Kecil agar ia sadar dan mau membantu merapikan serta membersihkan rumah.
4. Buat Daftar Tugas
Tulis daftar tugas rumah tangga dan biarkan Si Kecil memilih mana pekerjaan yang ingin ia lakukan. Anda juga tentu harus menulis daftar tugas Anda dan Dads, ya. Gantung daftar tugas di dinding rumah agar Si Kecil bisa selalu ingat tugas mereka. Setelah Si Kecil terbiasa melakukannya, tambahkan lagi variasi agar kemampuannya semakin berkembang.
5. Tunjukkan Konsekuensi
Jangan selalu 'menyelamatkan' Si Kecil, Moms. Mereka juga perlu tahu konsekuensi jika mereka lalai mengerjakan pekerjaan rumah yang merupakan tanggung jawabnya. Misalnya, jika Si Kecil masih suka meletakkan baju sembarangan, jangan segera dicuci, biarkan saja hingga ia tidak bisa memakai baju tersebut saat diperlukan. Hal ini bisa memupuk rasa tanggung jawab dalam diri Si Kecil.
6. Buat Jadi Menyenangkan
Children see, children do. Ya, anak-anak pasti selalu menjadikan orang tua sebagai role model mereka dan meniru apa yang biasa orang tua lakukan. Jadi, jika Si Kecil terlihat malas-malasan saat diminta mengerjakan pekerjaan rumah, jangan-jangan Anda juga terlihat seperti itu saat melakukan tugas Anda.
Namun, jika Anda ikhlas mengerjakan pekerjaan rumah tanpa beban dan keluhan, tentunya itu akan membuat pandangan anak bahwa pekerjaan rumah itu mengasyikan dan bukanlah sebuah beban. Si Kecil akan melihat bahwa mengerjakan pekerjaan rumah adalah kegiatan sehari-hari yang menyenangkan.
7. Jangan Lupa Mengapresiasi
Moms, anak-anak sangat butuh apresiasi dari para orang dewasa untuk membuat mereka merasa dihargai dan berarti. Setelah diberikan pujian dan apresiasi, anak akan cenderung mengulangi perilaku tersebut. Karena itu, meskipun hasil pekerjaan mereka masih banyak kekurangan, terus beri ia pujian.
Tak hanya pujian untuk hasilnya, tapi juga untuk inisiatif dan kesediaannya membantu. Selain menumbuhkan kemandirian, memberikan apresiasi juga akan meningkatkan kreativitas dan motivasi pada anak agar terus belajar. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)