Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Moms ketika tengah mengandung Si Kecil, mulai dari perubahan hormon hingga bentuk tubuh. Terkadang berbagai perubahan tersebut memicu terjadinya kelainan, salah satunya adalah munculnya hernia.
Hernia atau turun berok adalah kondisi yang terjadi ketika organ dalam tubuh menekan dan mencuat melalui jaringan otot atau jaringan ikat di sekitarnya yang lemah. Jaringan ikat tubuh seharusnya cukup kuat untuk menahan organ tubuh di dalamnya agar tetap berada di posisi masing-masing. Namun beberapa hal bisa menyebabkan jaringan ikat melemah, salah satunya adalah kondisi ibu tengah hamil.
Risiko hernia pada ibu hamil akan lebih tinggi karena otot cenderung meregang, menipis, dan melemah selama masa kehamilan. Belum lagi ibu hamil akan sering mengalami tekanan pada dinding perut seiring dengan membesarnya ukuran perut.
Jenis Hernia pada Ibu Hamil
Pada umumnya, ada tiga jenis hernia yang bisa dialami ibu selama masa kehamilan, yaitu:
1. Hernia Umbilikalis
Jenis hernia ini adalah yang paling sering terjadi. Hernia umbilikalis merupakan kondisi ketika ada usus, lemak, atau cairan yang mencuat ke dinding rongga perut dekat pusar, sehingga biasanya akan muncul benjolan di sekitar pusar ibu. Jenis hernia ini paling sering dialami oleh Moms yang mengidap obesitas atau memiliki banyak anak.
2. Hernia Femoralis
Jenis hernia ini juga sering dialami wanita hamil atau yang mengidap obesitas. Tanda ibu hamil mengalami hernia femoralis adalah apabila terdapat benjolan pada paha atas atau selangkangan akibat usus mencuat ke bagian tersebut.
3. Hernia Inguinalis
Jenis hernia ini lebih jarang terjadi daripada jenis hernia lainnya. Hernia inguinalis ditandai dengan munculnya benjolan pada area selangkangan. Kondisi ini bisa terjadi karena beban janin yang semakin meningkat di dalam perut membuat otot-otot pangkal paha ibu menjadi lemah.
Pemicu Hernia
Ada beberapa kebiasaan yang bisa memicu terjadinya hernia pada ibu hamil, antara lain:
⢠Sering mengangkat beban berat. Kebiasaan mengangkat beban terlalu berat dapat memberi tekanan pada perut. Hal ini bisa meningkatkan risiko bumil terkena hernia.
⢠Sering mengejan terlalu lama saat buang air besar (BAB). Masalah pencernaan seperti sembelit atau konstipasi menyebabkan bumil mengejan terlalu lama saat BAB. Hal ini juga bisa memberi tekanan pada perut dan memicu hernia.
⢠Bersin dan batuk yang tak kunjung sembuh. Sering bersin atau batuk dan tak kunjung sembuh juga bisa memberi tekanan pada perut dan mengakibatkan hernia.
⢠Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan manis. Kebiasaan ini bisa menyebabkan obesitas yang merupakan salah satu pemicu hernia.
⢠Memiliki faktor risiko, seperti hamil pada usia di atas 30 tahun, mengandung bayi kembar, memiliki berat badan berlebih, dan memiliki riwayat operasi hernia sebelumnya.
Penanganan Hernia pada Ibu Hamil
Biasanya, hernia pada ibu hamil tidak berbahaya. Meski begitu, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi ini, terutama jika hernia sudah menimbulkan rasa nyeri. Dalam beberapa kasus ringan, hernia bisa ditangani dengan operasi yang dilakukan berbarengan dengan operasi caesar.
Anda juga perlu segera ke rumah sakit apabila hernia yang Anda alami memicu:
⢠Muntah
⢠Nyeri mendadak yang bertambah parah
⢠Benjolan hernia berubah warna menjadi merah, ungu, atau kehitaman
⢠Tidak bisa buang air besar (BAB). (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)