FAMILY & LIFESTYLE

Stimulasi Anak dengan Bermain


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Selain nutrisi dan pendidikan yang baik, jangan lupa ya Moms, untuk mengajak dan membiarkan Si Kecil bermain. Sebab, selain memang hak setiap anak, ternyata bermain merupakan bentuk stimulasi utama di 500 hari pertama Si Kecil.

Masa 500 hari pertama merupakan masa saat proses belajar anak berlangsung paling cepat. Di masa-masa inilah, orangtua perlu mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak. Salah satunya dengan mengajaknya bermain. “Anak dapat belajar dan menyerap banyak hal dari lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kemampuan sesuai tahapan usianya melalui aktivitas kesehariannya, yaitu bermain,” jelas Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog perkembangan anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, pada acara bertema "PlayLab Goes to School" yang diadakan Fisher Price di Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Vera juga memaparkan beberapa manfaat yang bisa didapat Si Kecil lewat bermain, di antaranya merangsang stimulasi yang berguna untuk mengembangkan kemampuan yang diperlukan di masa dewasanya kelak, dan mempererat bonding antara anak dan orangtua. “Dengan bermain bersama Si Kecil, orangtua juga dapat memantau perkembangan IQ anak dan memastikan anak-anak tidak melewatkan kesempatan untuk memenuhi tugas perkembangan sesuai tahapan usianya,” ujarnya.

Agar mainan yang Anda berikan kepada anak dapat merangsang kecerdasannya secara optimal, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam memilih mainan, yaitu:


- Baca target usia pada kemasan mainan.
- Pilih warna yang terang dan mencolok untuk merangsang penglihatan Si Kecil.
- Pilih mainan yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian untuk merangsang pendengaran Si Kecil, namun jangan yang mengeluarkan bunyi keras dan menyakitkan telinga.
- Pilih mainan yang tidak luntur jika terkena air, tidak mudah lepas, atau memiliki bagian-bagian kecil yang dapat dilepas.
- Pastikan bagian-bagian kecil, seperti kancing atau mata boneka terjahit kuat, sehingga aman bila digigit Si Kecil. (Karina/DMO/Dok. Visualphotos)