TOODLER

Menjadi Kakak Tanpa Paksaan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Saat Si Adik lahir, Anda pasti menginginkan anak pertama Anda berperan layaknya seorang kakak. Namun, jangan sampai Anda salah langkah dalam menyampaikan hal ini kepadanya. Hannah Mortimer, psikolog asal Australia, menyarankan agar hati-hati mengucapkan kalimat, “Kamu kan sudah besar, Sayang. Ayo dong, tidak boleh seperti itu lagi.” Kalimat tersebut malah akan membuatnya merasa tertekan dan merasa tidak boleh lagi bermanja-manja kepada Anda, karena kehadiran adik barunya.

Sebelum Anda 'memaksa' anak untuk berperan sebagai kakak secara langsung, sebaiknya posisikan diri Anda sebagai dirinya terlebih dahulu. Bagaimanapun, ia tetap anak kecil yang masih ingin bermanja-manja dan belum terlalu mengerti bagaimana berperan sebagai kakak yang baik untuk adiknya. Jadi, jangan lupa untuk memberi Si Kakak pelukan dan perhatian yang sama.

Biarkan anak pertama Anda menjadi kakak secara naluriah. Dilansir melalui M&B Australia, mintalah bantuan kepada Si Kakak untuk merawat dan menjaga adiknya, misalnya, meminta ia menolong Anda waktu memandikan Si Adik atau memintanya bernyanyi untuk menenangkan adiknya yang sedang rewel. Tentunya, semua itu dilakukan oleh Anda tanpa paksaan. Bila Si Kakak menolak memberi bantuan, jangan dimarahi. Umumnya, anak akan senang menolong ibunya jika ia merasa dapat diandalkan. (Sagar/DMO/Dok. M&B)