FAMILY & LIFESTYLE

Ini Penyebab Badan Pegal-pegal dan Cara Mengatasinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Memiliki tubuh yang bugar dan sehat tentu menjadi kebutuhan serta harapan semua orang ya, Moms. Tapi gangguan kesehatan atau penyakit dapat saja menyerang tubuh. Salah satu gangguan yang mungkin paling sering dialami adalah pegal-pegal.

Walau merupakan gangguan yang cukup lumrah terjadi, pegal-pegal dapat menjadi gejala penyakit serius. Melansir Healthline, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan badan kita pegal-pegal, yaitu:

1. Stres

Saat stres, sistem imun tidak mampu mengatasi inflamasi yang terjadi pada tubuh. Hasilnya, tubuh tak bisa melawan infeksi atau penyakit. Hal ini menyebabkan berbagai bagian tubuh terasa pegal-pegal. Beberapa gejala stres lain yang bisa terjadi adalah peningkatan denyut jantung, tekanan darah meningkat, keringat dingin, hiperventilasi, bergetar, dan pusing.

2. Dehidrasi

Tubuh yang mengalami dehidrasi tidak mampu berfungsi optimal, sehingga bisa menyebabkan gejala pegal-pegal. Selain itu, beberapa gejala lain yang menyertai antara lain adalah urine yang keruh, disorientasi, kelelahan, dan rasa haus berlebihan.

3. Kurang Tidur

Kurangnya durasi tidur membuat jaringan dan sel tubuh tidak mampu beristirahat, serta otak tak bisa rileks. Hasilnya, tubuh akan menjadi terlalu kelelahan dan menyebabkan pegal-pegal. Beberapa gejala lain yang bisa dialami adalah disorientasi, mengantuk, kesulitan memahami, kesulitan berbicara, dan kesulitan mengingat.

4. Flu

Infeksi virus flu dapat membuat tubuh menjadi pegal-pegal. Hal ini merupakan salah satu tanda bahwa tubuh sedang berperang melawan virus. Saat flu, Anda juga bisa mengalami tenggorokan meradang, suara serak, batuk, bersin, mengeluarkan lendir, serta pusing.

5. Anemia

Bila Anda memiliki anemia, maka banyak bagian tubuh Anda akan merasa kelelahan karena tak mendapatkan cukup oksigen untuk dapat berfungsi maksimal. Gejala lain anemia adalah kelelahan, denyut jantung tak normal, disorientasi, dada sakit, keringat dingin, dan pucat.

6. Defisiensi Vitamin D

Kondisi ini juga disebut sebagai hypocalcemia dan menyebabkan ginjal, tulang, serta otot tak bisa berfungsi dengan benar. Karena itu, hypocalcemia dapat menyebabkan pegal. Gejala-gejala lain misalnya kram tubuh, kejang, pening, dan mati rasa.

7. Mononucleosis

Disebabkan oleh virus Epstein-Barr, penyakit ini sangat menular dan gejala paling umumnya adalah pegal-pegal. Inflamasi dan pembengkakan dapat menghalangi saluran napas, sehingga sangat berbahaya. Gejala lainnya adalah rasa lelah berlebih, amandel yang membengkak, ruam, radang tenggorokan, dan demam.

8. Pneumonia

Penyakit ini dapat membahayakan sistem pernapasan Anda, sehingga dapat membuat sesak nafas yang berujung pada rasa pegal-pegal di seluruh tubuh. Gejala lain yang mengiringi adalah batuk, rasa sakit pada dada, kelelahan, mual, muntah, diare, sesak napas, keringat dingin, dan demam.

9. Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi di mana seluruh tubuh Anda, termasuk otot dan tulang, merasa kelelahan, pegal, dan sensitif. Gejala lainnya, kesulitan tidur, sensitif terhadap suara dan cahaya, kesulitan mengingat atau berpikir, dan kesemutan pada kaki serta tangan.

10. Chronic Fatigue Syndrome (CDS)

CDS merupakan kondisi di mana tubuh terasa sangat lelah walau sudah memiliki waktu istirahat yang cukup. Karena itu, seluruh tubuh dapat terasa pegal-pegal dan nyeri. Beberapa gejala lainnya adalah kesulitan tidur, radang tenggorokan, pusing, kesulitan mengingat atau berpikir, dan pening.

11. Arthritis

Penyakit ini terjadi saat adanya inflamasi pada sendi. Hal ini dapat menyebabkan seluruh sendi terasa pegal dan nyeri, sehingga mengurangi batas gerak Anda. Gejala lainnya adalah sendi menjadi kaku, bengkak, kemerahan, panas, atau tidak bisa digerakkan.

12. Lupus

Lupus terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan organ tubuh. Oleh karena kerusakan dan inflamasi yang terjadi, tubuh yang nyeri dan pegal adalah gejala umum lupus. Biasanya, pegal-pegal akan diiringi dengan rasa lelah berlebih, ruam, demam, sendi yang membengkak, kejang, dan sensitif terhadap cahaya.

13. Lyme Disease

Pegal-pegal adalah gejala umum penyakit ini, terutama pada sendi dan otot. Bila tidak ditangani dengan baik, Lyme disease dapat menyebabkan arthritis dan kelumpuhan wajah.

14. Histoplasmosis

Histoplasmosis adalah infeksi oleh jamur yang bisa mengakibatkan pegal-pegal, demam, nyeri pada dada, pusing, dan batuk.

15. Multiple Sclerosis (MS)

Termasuk sebagai penyakit autoimun, MS adalah kondisi sistem saraf di mana jaringan di sekitar sel saraf lumpuh akibat inflamasi konstan. Hal ini menyebabkan gangguan pada kemampuan sistem saraf untuk mengirimkan sensasi dengan benar. Hasilnya, tubuh terasa pegal-pegal, sakit, kesemutan, ataupun sensasi abnormal lainnya. Gejala lainnya, pandangan yang buram, kebutaan, serta kesulitan untuk berdiri dan berpikir.

Cara Mengatasi Pegal-pegal

Memeriksakan diri ke dokter adalah langkah tepat untuk mengidentifikasi penyebab pegal dan cara mengatasinya. Walaupun beigitu, melansir Medical News Today ada beberapa langkah awal untuk mengatasi pegal-pegal, antara lain:

• Beristirahat cukup

• Mengonsumsi cukup air

• Mengonsumsi obat anti inflamasi non-steriodal

• Mandi air hangat

• Menstabilkan suhu tubuh.

Bila setelah beberapa hari tidak sembuh, bahkan disertai gejala lain, segera hubungi dokter. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)