TOODLER

Moms, Ini Film Kartun yang Tidak Boleh Ditonton Balita!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Teknologi adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan anak-anak zaman sekarang, salah satunya adalah televisi. Ada begitu banyak acara yang bisa ditonton oleh Si Kecil, termasuk kartun. Tapi, tidak semuanya baik dan cocok untuknya.

Saskhya Aulia Prima M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi, mengatakan, "Banyaknya tayangan televisi maupun konten layanan streaming video yang ada saat ini membuat Moms perlu cermat dalam memilih tontonan yang sesuai untuk anak. Tak hanya menghibur, tayangan yang yang ditonton Si Kecil juga sebaiknya bersifat edukatif dan memacu kreativitas anak."

Berikut ini beberapa contoh film kartun yang tidak cocok untuk ditonton oleh Si Kecil yang masih balita.

1. The Simpsons


The Simpsons tidak cocok untuk balita karena memang serial kartun ini tidak ditujukan untuk anak-anak. Ada banyak sekali adegan dan kalimat yang tidak senonoh, seperti mabuk dan mengumpat, sehingga dapat menjadi pengaruh buruk bagi perkembangan perilaku Si Kecil.

2. Spongebob Squarepants


Tokoh Spongebob dalam Spongebob Squarepants yang ceria dan penuh semangat mungkin terlihat aman untuk Si Kecil. Padahal, ada banyak adegan kekerasan dan contoh perilaku yang tidak baik di dalam tayangan film tersebut. Sebuah penelitian di tahun 2011 yang dimuat di jurnal Pediatrics menyatakan bahwa menonton serial kartun ini dapat membuat balita menjadi pemikir yang lambat dan mudah teralihkan.

3. Family Guy


Tayangan kartun ini menceritakan berbagai pertualangan dan pengalaman yang dirasakan oleh keluarga Griffin. Walau bagi orang dewasa tayangan ini dapat sangat lucu, tapi humor yang ditampilkan bukanlah humor yang cocok untuk anak-anak. Selain itu, banyak sekali adegan yang vulgar dan bahasa yang ofensif.

4. Pokemon


Walaupun tampak seru dan termasuk sebagai salah satu serial kartun yang melegenda, Pokemon tidak cocok untuk balita. Menurut sebuah studi pada tahun 2009 oleh Iowa State University, menonton tayangan kartun yang memiliki banyak adegan kekerasan, seperti Pokemon, dapat membuat anak-anak menjadi agresif.

5. Happy Tree Friends


Bertolak belakang dengan judulnya, serial kartun ini dapat menjadi contoh perilaku buruk bagi balita. Hal ini dikarenakan intensitas adegan kekerasan yang sangat sering pada setiap episode kartun ini. Selain dapat menimbulkan trauma, Si Kecil bisa menjadikan berbagai adegan ini sebagai contoh perilakunya.

Memilih Tayangan Kartun yang Tepat

Sebenarnya memilih kartun yang cocok untuk Si Kecil bukan perkara yang terlalu sulit, Moms. Karena terlepas dari gambar yang penuh warna dan lucu, hanya tiga hal yang perlu Anda ingat, yakni:

1. Kekerasan

Perhatikan adegan kartun yang ditonton Si Kecil, Moms. Bila menampilkan aksi kekerasan, pertengkaran, atau pertikaian, baik secara verbal maupun non-verbal, maka patutlah Anda menghilangkan kartun itu dari daftar tontonan anak Anda. Adegan-adegan ini dapat memicu Si Kecil untuk menjadi agresif dan kasar.

2. Sentimen agama, suku, dan ras

Jangan sampai Si Kecil menonton tayangan kartun yang berisi sikap menyerang, merendahkan, mencemooh, dan memojokkan agama, suku, dan ras tertentu, Moms. Hal ini penting untuk Anda ingat karena sangat berpengaruh pada perkembangan empati Si Kecil nantinya.

3. Seks

Edukasi seksual memang perlu dilakukan sejak dini. Tapi ini bukan berarti Si Kecil bisa menonton tayangan kartun yang berisi adegan yang berbau pornografi atau tidak seronok. Hal ini tentu tidak sesuai dengan perkembangannya. Tak hanya itu, tayangan berbau seksual dapat menganggu perkembangan otak dan intelegensinya. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik, Fox, Comics Beat, The Tech Education, Animation World Network)