Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Anoreksia nervosa, atau juga disebut dengan anoreksia, adalah gangguan makan yang berpotensi mengancam jiwa yang ditandai dengan kelaparan dan penurunan berat badan berlebihan. Gangguan ini didiagnosis ketika seseorang memiliki berat badan setidaknya 15% kurang dari berat badan normal. Penurunan berat badan yang ekstrem pada orang dengan anoreksia nervosa dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya dan bahkan kematian.
Orang-orang dengan anoreksia nervosa memiliki ketakutan yang kuat untuk menjadi gemuk, meskipun mereka sudah terlihat sangat kurus. Orang yang mengalami anoreksia nervosa biasanya akan membatasi asupan makanan dan berolahraga secara berlebihan untuk menurunkan berat badan.
Dikutip dari Healthline, gangguan makan seperti anoreksia lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, terutama pada wanita remaja. Namun tidak menutup kemungkinan pria atau wanita dewasa juga bisa mengalami anoreksia nervosa.
Penyebab Anoreksia Nervosa
Sebenarnya, tidak diketahui secara pasti penyebab anoreksia nervosa, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari ciri-ciri kepribadian tertentu, emosi, dan pola berpikir, serta faktor biologis dan lingkungan mungkin bertanggung jawab.
Biologi. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan anoreksia dengan serotonin, zat kimia yang diproduksi di otak.
Lingkungan.Tekanan dari masyarakat untuk terlihat kurus. Anggapan bahwa tubuh ideal adalah kurus dapat sangat memengaruhi anak muda dan memicu keinginan untuk menjadi kurus.
Gejala Anoreksia Nervosa
Melansir laman National Eating Disorders, gejala-gejala anoreksia nervosa, meliputi:
⢠Penurunan berat badan berlebihan
⢠Tetap melanjutkan diet atau membatasi asupan makanan bahkan ketika sudah kurus atau ketika berat badan sudah sangat rendah
⢠Memiliki rasa takut yang intens akan kenaikan berat badan atau menjadi gemuk, meskipun kurus
⢠Ketidakteraturan menstruasi
⢠Kelelahan
⢠Kesulitan berkonsentrasi
⢠Memiliki masalah tidur seperti insomnia
⢠Pembengkakan di sekitar area kelenjar ludah
⢠Depresi, kecemasan, atau lekas marah
⢠Menarik diri dari kegiatan sosial atau lingkungan dan tertutup.
Jika tidak segera diobati, anoreksia nervosa dapat menyebabkan:
⢠Organ yang rusak, terutama jantung, otak, dan ginjal
⢠Penurunan tekanan darah, denyut nadi, dan laju pernapasan
⢠Rambut rontok
⢠Detak jantung tidak teratur
⢠Penipisan tulang (osteoporosis)
⢠Ketidakseimbangan cairan elektrolit
⢠Kematian.
Diagnosis dan Perawatan Anorexia Nervosa
Mengidentifikasi penderita anoreksia nervosa bukan perkara mudah. Kerahasiaan, rasa malu, dan penolakan adalah karakteristik dari gangguan ini. Akibatnya, gangguan ini tidak bisa terdeteksi untuk jangka waktu yang lama.
Jika ada gejala, dokter akan memulai evaluasi dengan memeriksa tekanan darah dan detak jantung. Dokter mungkin juga akan menggunakan berbagai tes diagnostik, seperti tes darah untuk mencari penyebab penurunan berat badan, serta untuk mengevaluasi efek dari penurunan berat badan pada organ tubuh. Jika tidak ada penyakit yang ditemukan, penderita mungkin dirujuk ke psikiater atau psikolog.
Perawatan daruratseperti rawat inap mungkin diperlukan dalam kasus anoreksia ekstrem, di mana terjadi dehidrasi, malnutrisi, gagal ginjal, atau detak jantung tidak teratur, karena dapat membahayakan keselamatan.
Pada dasarnya, semua orang yang menderita anoreksia nervosa membutuhkan perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan orang tersebut ke berat badan yang sehat, memperbaiki masalah emosional, dan memperbaiki pola berpikir yang menyimpang. Metode perawatan anoreksia nervosa yang paling sering dilakukan adalah dengan psikoterapi, pemberian obat-obatan, konseling nutrisi.
Pencegahan Anorexia Nervosa
Tidak ada metode yang terbukti efektif untuk mencegah anoreksia nervosa. Tetapi mengetahui lebih awal gejala-gejala gangguan makan dapat membantu dengan diagnosis, pengobatan, dan pemulihan yang cepat. Jika Anda menemukan diri Anda atau orang di sekitar Anda terobsesi dengan berat badan, olahraga berlebihan, atau tidak puas dengan penampilan mereka, segeralah minta bantuan profesional kesehatan. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Freestockcenter/Freepik)