TOODLER

Penyakit yang Sering Dialami Balita dan Cara Mengatasinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Golden age merupakan periode emas perkembangan anak. Neurologis asal Austria, Sigmund Freud, menyebutkan bahwa periode emas tersebut dialami oleh anak-anak berusia di bawah lima tahun. Pasalnya, anak-anak di usia balita memang mengalami perkembangan kemampuan yang sangat pesat. Di usia ini, mereka sangat antusias untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya.

Di sisi lain, keinginan mereka untuk mencoba berbagai hal baru justru berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Berikut adalah deretan penyakit yang kerap dialami Si Kecil yang masih berusia balita.

1. Demam

Demam adalah pertanda bahwa sistem imunitas Si Kecil tengah melawan infeksi virus atau bakteri yang ada di dalam tubuhnya. Demam ditandai dengan adanya kenaikan suhu badan hingga mencapai angka di atas 37,5 derajat Celsius. Pada tahap awal, Moms bisa mengatasi demam pada balita dengan cara mengompres air hangat dan memastikan ia mendapat asupan makanan serta cairan yang cukup.

Anda bisa memberikan obat penurun panas jika suhu Si Kecil sudah mencapai 38 derajat Celsius. Jika demam bertahan hingga 3 hari, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter. Pada sebagian anak, demam yang terlalu tinggi bisa memicu terjadinya kejang. Moms perlu ekstra waspada apabila Si Kecil memiliki riwayat kejang.

2. Diare

Saat lepas dari pantauan, tak jarang Si Kecil memasukkan mainan ke dalam mulutnya atau makan menggunakan tangan dalam kondisi kotor. Hal itu biasanya akan memicu terjadinya diare. Anak dikatakan diare jika buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali dalam sehari, terutama jika feses yang dikeluarkan cenderung encer.

Penyebab diare antara lain adalah infeksi saluran pencernaan, keracunan atau alergi makanan, infeksi parasit, hingga iritasi usus. Saat Si Kecil diare, hal yang bisa Moms lakukan adalah tetap memberikannya makanan dan minuman, khususnya cairan yang mengandung garam dan elektrolit. Sebagai catatan, diare juga bisa disertai dengan muntah-muntah.

3. Radang Tenggorokan

Saat Si Kecil mengalami radang tenggorokan, ia cenderung sulit untuk menelan sehingga rewel saat hendak makan. Gejala lainnya adalah tenggorokan terasa kering dan gatal, sakit kepala, badan terasa lelah, dan nyeri otot. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri.

Pertolongan pertama yang bisa Moms berikan kala Si Kecil mengalami gejala radang tenggorokan adalah memberikan obat penghilang rasa sakit, minum lebih banyak air, dan berkumur air garam. Namun Anda perlu membawa Si Kecil ke dokter apabila mengalami demam tinggi, terlihat sangat lemas, dan enggan makan atau minum.

4. ISPA

ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan yang menyerang bagian atas, seperti hidung, tenggorokan, faring, laring, dan bronkus. Penyakit ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Gejala yang ditimbulkan antara lain: 

• Hidung tersumbat atau sering mengeluarkan ingus

• Bersin

• Batuk

• Demam

• Sakit kepala

• Kelelahan

• Sakit saat menelan.

Saat balita Anda mengalami ISPA, Anda bisa membantu meringankan gejalanya dengan membiarkan Si Kecil lebih banyak tidur, minum air, menjaga kelembapan ruangan dalam rumah, mengoleskan balsam atau minyak telon pada tubuh atau bagian luar hidungnya, serta menjauhkan pemicu ISPA seperti asap rokok.

5. Eksim

Eksim merupakan kelainan pada kulit yang ditandai dengan peradangan atau pembengkakan, serta kemerahan dan rasa gatal. Meski tidak menular, eksim bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Guna mengatasinya, Moms bisa mengoleskan obat atau pelembap sesuai dengan anjuran dokter. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)