FAMILY & LIFESTYLE

Balita Suka Gigit Kuku


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tanya
"Sejak usia 2 tahun, Raisya suka menggigiti kuku jari tangannya. Saya takut hal ini terbawa hingga ia dewasa. Adakah cara menghentikannya?"
(Diona Ayu, ibu dari Raisya, 4 tahun 5 bulan)

Jawab
Boneka Jari
"Saya sempat kesal, karena Bryan sering menggigiti kukunya walau saya sudah berulang kali mengingatkan untuk berhenti melakukannya. Akhirnya, saya mempunyai ide membuatkan 'smiling face' dengan spidol di setiap jarinya. Selain berhenti menggigiti kukunya lagi, ia juga jadi enjoy bermain boneka jari!“
(Novita, ibu dari Bryan, 4)

Teether Lucu
"Jika Rasya dan Raffa merasa bosan, saya memberi mereka teether berbentuk lucu, berwarna menarik, dan bisa bunyi. Hal itu saya lakukan untuk mencegah mereka menggigit kuku, sehingga ke mana pun kami pergi, saya selalu membawa teether favorit mereka itu. Kini, mereka tak pernah lagi menggigit kuku jika bosan.“
(Dewie, ibu dari Rasya dan Raffa, 4 bulan)

Kuku Harus Pendek
"Entah apa penyebabnya, tiba-tiba Kalya jadi gemar menggigiti kukunya. Awalnya saya pikir, ia menghisap jempolnya, tetapi ternyata tidak. Saya khawatir Kalya akan sakit jika terus menggigiti kukunya, karena kuku adalah tempat bersarangnya berbagai kuman. Karena itu, saya memberikan perhatian khusus pada kuku Kalya. Bila biasanya, saya menggunting kukunya seminggu sekali, sekarang menjadi 2 atau 3 kali. Jika kukunya mulai panjang, maka akan saya potong, tetapi tidak terlalu pendek, karena takut melukai daging di bawah kukunya. Saya menjaga kuku-kuku Kalya tetap pendek, sehingga saat giginya mencapai kuku, tidak ada yang bisa ia gigit. Sekarang, Kalya tidak pernah menggigit kuku lagi.“
(Inda Marlinda, ibu dari Kalya, 2 tahun 5 bulan)

Belajar Berhitung
“Untuk mengalihkan perhatian Rakyan dari kebiasaan menggigit kukunya, saya membelikan ia boneka tangan. Si Kecil menyukai bahannya yang lembut, sehingga membuat ia nyaman berlatih membuka dan mengepalkan tangannya. Sayangnya, Rakyan gampang bosan terhadap suatu hal, sehingga saya sering mengajaknya berhitung dengan jari-jari tangan sambil dibuka dan ditutup. Alhamdulillah, sejak itu, ia tidak pernah menggigit kukunya lagi.“
(Alicia Ratna Imaniah, ibu dari Rakyan Maulana Langit, 9 bulan)

Trauma Jari Berdarah
“Alif suka sekali menggigit kuku. Konon katanya, salah satu penyebab anak suka gigit kuku karena ia sering main play station. Biasanya, Alif ditegur ayahnya agar tidak lagi menggigit kuku. Namun, sering kali hal itu tidak diperhatikan. Sampai suatu kali, Alif menggigit kukunya sampai berdarah, dan ia jadi ketakutan sendiri melihat darah yang berlumuran di ujung jarinya. Sejak itu, ia mulai takut menggigit kuku dan akhirnya tidak pernah sama sekali, karena trauma melihat jarinya berdarah.”
(Otti Jamalus, ibu dari Yan Alifaldi Manusama, 5 tahun 5 bulan)

(SDS/Sagar/DMO/Dok. M&B)