FAMILY & LIFESTYLE

Cara agar Buah Tak Kehilangan Nutrisi Karena Teroksidasi

(Foto:Dok. 8Photo / Freepik)

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sebagaimana diketahui, buah mengandung nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, ketika buah disimpan atau diproses secara tidak benar, tentu bisa membuatnya kehilangan banyak nilai gizi. Salah satu proses kimia alami yang bisa menghilangkan nutrisi yang terkandung di dalam buah adalah oksidasi, proses yang sama yang mengubah apel menjadi berwarna kecokelatan ketika terkena udara. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai oksidasi pada buah dan bagaimana cara mencegahnya, simak ulasannya di bawah ini!

Apa Itu Oksidasi pada Buah?

Dikutip dari Live Strong, oksidasi adalah proses kimia alami yang terjadi pada sel hidup. Ketika kulit, dinding sel, dan membran buah rusak, hal ini memungkinkan oksigen masuk, sehingga senyawa dalam buah bereaksi dengan oksigen, kemudian tercampur ke dalam struktur molekulnya. Proses ini difasilitasi oleh enzim polyphenoloxidase, yang mengoksidasi senyawa fenolik yang bisa ditemukan di dalam buah-buahan, dan bisa menyebabkan perubahan pada warna buah.

Patrick Holford, penulis The New Optimum Nutrition Bible, mencatat bahwa vitamin C serta vitamin A dan E yang larut dalam lemak sangat rentan terhadap oksidasi. Semakin lama buah terpapar udara dan cahaya, semakin sedikit vitamin yang dimilikinya. Dengan kata lain, suhu dan intensitas cahaya dapat mempercepat proses oksidasi, sehingga sangat memengaruhi kualitas nutrisi buah-buahan dan sayuran.

Bagaimana agar Buah Tidak Kehilangan Nutrisi Akibat Oksidasi?

Menyimpan Buah pada Suhu Rendah

Suhu rendah dapat menunda proses oksidasi vitamin pada buah. Menjaga buah-buahan dalam lemari es dapat melindunginya dari paparan cahaya dan memperlambat laju kehilangan nutrisi. Namun, perlu diingat, cara ini tidak menghentikan proses oksidasi, tetapi hanya menunda proses oksidasi pada buah. Menurut Holford, membekukan buah-buahan dapat membantu mempertahankan kandungan nutrisinya jadi lebih lama. 

Menggunakan Jeruk Nipis atau Lemon

Cara menunda proses oksidasi pada buah adalah dengan menggunakan perasan jeruk nipis atau lemon. Caranya cukup mudah, potong lemon atau jeruk nipis, lalu peras di atas buah segar yang baru dipotong. Perasan jeruk nipis atau lemon ini akan membantu menunda proses oksidasi, berkat kandungan asam askorbat di dalamnya. Oksigen akan bereaksi dengan asam askorbat terlebih dulu sebelum bereaksi dengan enzim polyphenoloxidase, sehingga menunda perubahan warna kecokelatan pada buah. 

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan air lemon untuk menunda proses oksidasi pada buah-buahan. Hal ini karena air lemon mengandung asam sitrat yang merupakan antioksidan efektif untuk mencegah oksidasi. Caranya, campurkan satu sendok makan air lemon ke dalam air sebanyak 250 cc, lalu rendam buah selama 3-5 menit, tiriskan dan bilas.

Menyimpan Buah di Wadah Kedap Udara

Seperti yang Anda ketahui, oksidasi bisa terjadi akibat paparan udara dan cahaya. Oleh karena itu, untuk menunda oksidasi pada buah adalah dengan menyimpan buah yang telah dipotong ke dalam wadah kedap udara atau bungkus rapat dengan menggunakan plastic wrap. Cara ini akan membantu menunda proses oksidasi pada buah.

Menggunakan Air Madu

Melansir dari laman Life Hacker, menurut video yang diunggah America's Test Kitchen, madu mengandung senyawa peptida yang mencegah enzim polyphenoloxidase mengaktifkan reaksi kecokelatan pada buah. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa hanya butuh waktu sekitar 30 detik agar paparan larutan madu cukup untuk menjaga irisan buah, khususnya apel, dari kecokelatan dalam beberapa jam.

Untuk mengaplikasikan cara ini, Anda bisa mencampurkan satu sendok makan madu ke dalam secangkir air hangat. Sama seperti menggunakan air lemon, rendamlah buah ke dalam campuran air dan madu selama 30 detik. Setelah itu tiriskan dan potongan buah akan tetap segar dalam selama delapan jam. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. 8Photo/Freepik)