BUMP TO BIRTH

Seperti Apa Perdarahan Usai Persalinan yang Normal?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tubuh Anda telah melewati banyak perubahan selama masa kehamilan dan persalinan. Terutama setelah melewati proses bersalin, tubuh Anda membutuhkan waktu untuk pulih seutuhnya. Maka dari itu, mungkin Anda dapat mengalami beberapa gejala ataupun hal-hal yang tidak nyaman setelah melahirkan.

Salah satu yang bisa Anda alami adalah perdarahan setelah melahirkan. Perdarahan ini biasa disebut sebagai lochia, merupakan salah satu gejala pasca persalinan yang normal dialami, baik oleh ibu yang melahirkan normal melalui vagina maupun dengan metode caesar. Tapi, perdarahan seperti apa yang bisa dikategorikan normal dan aman? Simak penjelasan berikut, Moms!

Tanda-tanda Perdarahan yang Normal

Perdarahan atau lochia termasuk gejala pasca persalinan yang normal, karena ini merupakan salah satu cara tubuh untuk mengeluarkan darah dan jaringan yang tersisa di dalam rahim Anda. Selama masa kehamilan, tubuh memasok darah lebih banyak dan membuat jaringan rahim lebih kuat untuk memastikan perkembangan janin berlangsung dengan maksimal. Selain itu, perdarahan juga terjadi sebagai cara untuk melepaskan dan mengeluarkan plasenta.

Beberapa tanda bahwa perdarahan Anda normal, antara lain adalah:

1. Darah berwarna merah segar dan disertai gumpalan darah. Gumpalan darah ini merupakan sisa jaringan rahim, mirip seperti sedang menstruasi.

2. Jumlah darah yang keluar lebih banyak dibandingkan dengan saat menstruasi.

3. Darah keluar secara bertahap. Perdarahan yang paling deras terjadi selama tiga hingga sepuluh hari setelah bersalin. Pada hari keempat hingga ketujuh, darah berubah warna menjadi lebih muda atau kecokelatan, serta gumpalan darah semakin sedikit, kecil, atau tak lagi keluar. Setelah itu darah tak lagi keluar, melainkan cairan berwarna keputihan maupun kekuningan yang keluar.

4. Perdarahan berhenti secara perlahan secara tiga hingga enam minggu.

Selain itu darah dapat mengalir lebih deras saat Anda berusaha bangun dari kasur, menyusui, berolahraga, serta saat buang air besar maupun buang air kecil. Namun hal ini tidaklah permanen dan jumlah darah yang keluar tetap mengikuti alur tahapan perdarahan yang sudah tertulis di poin sebelumnya.

Cara Menangani Perdarahan

Anda mungkin tak bisa mencegah maupun menghindari perdarahan setelah bersalin secara total. Walaupun begitu, terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman selama perdarahan, antara lain:

• Gunakan pembalut khusus atau pembalut yang bisa menyerap banyak darah pada minggu pertama pasca persalinan. Ketika perdarahan mulai mereda, Moms bisa gunakan pembalut yang biasa Anda gunakan.

• Ganti pembalut secara rutin untuk menghindari infeksi.

• Jangan bergerak terlalu banyak atau melakukan aktivitas fisik yang keras maupun berhubungan seksual, karena tubuh Anda masih dalam tahap penyembuhan diri.

Tanda-tanda Perdarahan Abnormal

Walau perdarahan setelah bersalin termasuk hal yang normal, Anda tetap perlu waspada karena perdarahan pasca persalilnan dapat menjadi abnormal. Perdarahan yang abnormal dapat disebut sebagai perdarahan postpartum atau postpartum hemorrhage (PPH). Berikut adalah beberapa tanda-tandanya:

1. Perdarahan sangat deras hingga pembalut penuh dalam waktu kurang dari satu jam.

2. Muncul tanda-tanda infeksi seperti bau tak sedap.

3. Darah tetap berwarna merah terang dan keluar sangat deras pada minggu kedua setelah melahirkan.

4. Pusing atau lemas, diiringi dengan penurunan tekanan darah, rasa bingung, dan gelisah.

5. Detak jantung tidak menentu.

6. Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang dikeluarkan sedikit.

7. Muncul rasa nyeri pada perut bagian bawah.

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami beberapa tanda-tanda di atas agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat ya, Moms. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)