Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bagi Anda yang sudah mengalaminya, ada banyak hal yang dapat terjadi selama momen melahirkan, bukan? Mulai dari perut mulas sepanjang waktu hingga kemungkinan perdarahan yang dapat terjadi. Tapi bagi Anda yang sedang bersiap untuk melakukan persalinan, siapkanlah diri Anda untuk kemungkinan muntah di tengah proses bersalin.
Mungkin memang muntah selama proses melahirkan tak begitu sering diceritakan, entah karena malu atau alasan lainnya. Tapi benar, Moms, muntah saat bersalin cukup sering terjadi dan rasanya memang mengerikan. Ada banyak cara untuk mengatasi maupun mencegah muntah selama bersalin. Tapi sebelum itu, mari pahami lebih dalam tentang penyebab dan tanda-tandanya.
Beberapa Penyebab Muntah saat Bersalin
Muntah selama proses melahirkan termasuk hal normal yang dialami. American Pregnancy Association (APA) dan The Royal Women's Hospital di Australia memasukkan muntah sebagai salah satu gejala yang dapat terjadi saat persalinan, bersamaan dengan mual, gemetar, dan kedinginan. Faktanya, muntah saat melahirkan terjadi sebanyak 70-80% dari total seluruh kasus persalinan.
Muntah juga dapat terjadi sebelum bersalin dan lebih sering terjadi pada tahapan pertama proses bersalin, pada transisi antar tahapan, atau bahkan saat sedang mengejan. Satu hal lain yang perlu Anda ketahui, muntah saat bersalin tak hanya terjadi pada persalinan normal atau vaginal, melainkan juga bisa terjadi pada persalinan caesar.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan peristiwa ini antara lain:
1. Gugup atau khawatir. Muntah selama proses persalinan dapat menandakan bahwa terdapat rasa takut dan kekhawatiran yang terpendam. Emosi yang sangat kuat dapat memengaruhi kondisi mental dan fisik saat melahirkan.
2. Aktivitas hormon. Perubahan atau fluktuasi hormon selama proses melahirkan dapat memicu terjadinya mual dan muntah.
3. Epidural maupun tindakan medis lainnya. Melansir Parents, tindakan epidural dapat menyebabkan hipotensi, yakni kondisi di mana tekanan darah menurun drastis hingga di bawah batas normal. "Tanda awal kondisi ini adalah mual dan muntah," tutur David J. Birnbach, M.D., juru bicara American Society of Anesthesiologists.
4. Rasa sakit. Dilansir juga dari Parents, muntah saat bersalin pun dapat terjadi karena rasa sakit yang tak tertahankan.
5. Makanan atau minuman tertentu. Pada beberapa kasus, makanan maupun minuman tertentu dapat memancing muntah selama proses persalinan. Bila Anda mengalami hal ini, maka fokuskan untuk minum air putih dibandingkan jus, serta makan sup dan pisang dibandingkan makanan berat lainnya.
6. Dehidrasi. Kurangnya asupan air yang mencukupi merupakan salah satu pemicu utama terjadinya muntah darah selama hamil dan proses melahirkan. Selain itu, kekurangan cairan tubuh akan membuat Anda mual dan memicu muntah.
Tips Mengatasi Muntah saat Bersalin
Muntah dapat menambah ketidaknyamanan Anda saat proses bersalin. Tapi tak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko muntah saat melahirkan. Berikut adalah beberapa trik yang bisa Anda contek.
⢠Perhatikan asupan air Anda, karena tubuh yang dehidrasi hanya akan meningkatkan risiko muntah dan dapat membuat tubuh kesulitan untuk menghadapi proses bersalin. Bila rasanya tak ingin minum, Moms bisa akali dengan mengunyah es batu atau minum minuman berelektrolit.
⢠Makan makanan dan minuman yang hambar dapat membantu memenuhi nutrisi dan tenaga yang Anda butuhkan untuk melahirkan, sembari menurunkan risiko muntah selama bersalin.
⢠Beberapa essential oil, seperti lavender oil, lemon oil, dan peppermint oil, sangat tepat untuk mencegah, menghentikan, atau meringankan muntah selama proses persalinan. Cara termudah adalah dengan mencium aroma minyak langsung dari botolnya, atau teteskan minyak pada kain lalu dekap kain yang wangi tersebut saat melahirkan.
⢠Perawat maupun tenaga medis lainnya pasti setuju bahwa tisu basah beralkohol dapat membantu meringankan gejala mual dan muntah selama proses bersalin. Hirup perlahan tisu basah ini dan rilekskan tubuh selama bersalin. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)