Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hampir setiap orang memiliki pola bernapas yang terkadang berhenti sementara. Kondisi napas yang berhenti sementara ini disebutapnea. Ada kalanyaapneaterjadi ketika seseorang sedang tidur, hal ini merupakan kelainan tidur yang disebutsleep apnea. Bila napas berhenti lebih dari 20 detik, kondisi ini dianggap cukup serius. Menurut statistik, 1-3% anak-anak usia prasekolah mengalamisleep apnea.Hal ini bisa disebabkan oleh tertutupnya jalan napas ketika anak sedang tidur karenatonsilyang membengkak.
Tanda-tanda anak mengalamisleep apnea:
1. Mendengkur adalah tanda yang paling umum darisleep apnea.
2. Napas terengah-engah ketika tidur.
3. Secara berkala ia tergagap-gagap untuk menghirup udara
4. Tidurnya tidak tenang dan sering berganti-ganti posisi. Karenasleep apneamengganggu pola tidur, maka anak yang mengalaminya akan merasa mengantuk ketika ia bangun pagi. Sepanjang hari ia akan merasa lelah dan sulit berkonsentrasi. Sebuah studi menyatakan bahwa seringkali anak yang didiagnosa hiperaktif (ADHD), ternyata hanya mengalami kesulitan berkonsentrasi di kelas karena mengalami gangguan tidur akibat darisleep apnea.
Perawatansleep apneadilakukan dengan membebaskan jalan napas anak, misalnya dengan melakukan operasi pembuangan tonsil, atau di berikancontinous positive air way pressure(CPAP) dengan cara memakaikan masker hidung ketika tidur.