FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Tidur Sehabis Sahur, Ini Bahayanya bagi Tubuh!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Salah satu aktivitas selama bulan Ramadan adalah bangun dini hari untuk makan sahur. Ya, Sebelum berpuasa, kita dianjurkan untuk makan sahur sebagai asupan energi agar dapat menjalani puasa selama sehari penuh.

Umumnya, kebanyakan kita akan langsung memilih untuk tidur kembali usai sahur. Memang, harus diakui, sulit rasanya menahan kantuk usai santap sahur. Namun, ternyata ada baiknya jika Anda tetap bangun dan tidak tidur kembali setelah sahur, Moms.

Pasalnya, tidur lagi setelah sahur bisa berdampak buruk untuk kesehatan tubuh kita, lho. Dikutip dari berbagai sumber, ini bahaya tidur setelah sahur buat tubuh.

1. Meningkatkan obesitas

Moms, Jika Anda langsung tidur usai menyantap sahur, ini akan berdampak pada melonjaknya berat badan Anda. Karena itu, jangan heran apabila banyak orang yang justru bertambah gemuk selama Ramadan, bukan sebaliknya.

Penyebabnya, saat sahur, Anda mengonsumsi banyak kalori. Namun, ketika tidur, tubuh hanya butuh sedikit energi. Alhasil, kalori yang masuk ke dalam tubuh hanya akan ditimbun dan menjadi lemak karena Anda tidak memberi kesempatan buat tubuh membakar kalori tersebut. Inilah alasan risiko obesitas bisa meningkat jika kita langsung tidur usai sahur.

2. Risiko asam lambung

Tidur setelah makan dapat membuat sistem pencernaan Anda tidak bekerja dengan baik dan optimal, bahkan bisa menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, misalnya asam lambung. Jika proses cerna tak sempurna, makanan yang masih kasar dalam lambung dapat mengiritasi dinding lambung dan memicu asam lambung.

Gejala yang dirasakan ketika asam lambung muncul adalah nyeri di sekitar lambung atau perut kiri atas. Selain itu, asam lambung juga dapat menyebabkan perut menjadi mulas disertai nyeri pada ulu hati dan timbul rasa panas perih seperti terbakar pada dada hingga tenggorokan.

3. Diabetes

Tidur setelah sahur juga bisa membuat gula darah Anda melonjak drastis di pagi hari. Untuk mencegah masalah tersebut, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan yang bisa mengurangi risiko gula darah naik, yaitu makanan yang kaya protein, seperti telur, susu, daging, dan ikan.

Di samping itu, Anda juga perlu memperhatikan sumber karbohidrat yang dikonsumsi. Pilihlah sumber karbohidrat yang kaya akan kandungan serat seperti, gandum, oat, beras merah, nasi jagung, atau kentang.

4. Gangguan pencernaan

Normalnya, pengosongan lambung manusia membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga jam setelah makan. Namun jika setelah makan Anda memilih posisi berbaring atau tiduran, hal ini dapat menghambat proses pengosongan lambung.

Dan jika ini terus terjadi, maka akan bisa memicu sembelit atau kesulitan buang air besar. Untuk mencegahnya, Moms perlu menghindari makanan yang tinggi lemak, gula, dan kafein saat sahur. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran agar proses pencernaan menjadi lebih lancar.

5. Stroke

Tidur setelah sahur juga dapat memicu stroke. Jenis stroke yang berhubungan dengan kebiasaan tidur setelah makan adalah stroke penyumbatan. Penyebabnya, saat tidur aliran darah ke otak harus tetap terjaga sesuai kebutuhan. Namun jika lambung juga sedang menjalankan kegiatan, yaitu menggiling makanan, maka suplai aliran darah menjadi terbagi.

Dalam jangka panjang, bila kebiasaan ini terus dilakukan, otak dapat kekurangan oksigen dan menyebabkan stroke. Karena itu, hindari kebiasaan tidur setelah makan, terutama saat makan sahur untuk puasa.

Untuk menghindari itu semua, Moms dan keluarga dianjurkan untuk tidak langsung tidur setelah sahur. Tidur setelah sahur bisa dilakukan asalkan Anda memperhatikan jarak waktu antara setelah sahur dan tidur kembali. Usahakan untuk tetap aktif setidaknya 1-2 jam setelah sahur. Anda bisa melakukan ibadah salat Subuh, mengaji, setelah itu membereskan dapur, baru Anda bisa tidur kembali. Sebagai kompensasi kurang tidur, Anda bisa menyempatkan tidur siang sebentar. (M&B/SW/Dok. Freepik)