FAMILY & LIFESTYLE

Studi: Gaya Pengasuhan Bisa Pengaruhi Kesehatan Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bagi setiap orang tua, tantangan yang selalu terasa sulit dihadapi adalah menerapkan gaya pengasuhan yang tepat untuk anak. Memahami gaya mengasuh yang dipilih akan sangat membantu Anda untuk melihat interaksi yang terjadi, dan bisa menyesuaikannya jika diperlukan.

Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa hubungan antara anak dengan orang tua bisa menimbulkan konflik atau dampak negatif dari penerapan pola asuh yang keliru. Hal ini pun akan diketahui dapat memengaruhi kesehatan anak, baik secara fisik maupun mental selama masa tumbuh kembangnya.

Mengenal Dasar Gaya Pengasuhan

Sebelum Anda keliru dalam memilih gaya pengasuhan untuk Si Kecil, ada baiknya untuk mengetahui empat tipe dasar dari parenting sebagai berikut: 

• Otoriter: orang tua cenderung menuntut kepatuhan yang ketat. Umumnya peraturan yang berlaku hanya berdasarkan pemikiran orang tua dan diputuskan sendiri tanpa menyesuaikan dengan karakter anak. Hal ini bisa berdampak pada anak mengalami depresi atau kurang percaya diri.

• Permisif: orang tua lebih sering membolehkan anak melakukan apa pun yang ia mau. Anak-anak dengan gaya pengasuhan ini cenderung lebih agresif dan impulsif.

• Demokratis: orang tua tetap memberlakukan aturan dan batasan pada perilaku anak, namun di sisi lain mau menyesuaikan dengan kondisi mereka. Gaya pengasuhan ini membuat anak cenderung tumbuh dengan kesehatan emosional, keterampilan sosial, dan ketahanan yang lebih baik.

• Pembiaran: secara garis besar, orang tua tidak melibatkan dirinya sama sekali dalam tumbuh kembang anak, terutama dalam hal komunikasi. Anak-anak dengan menerima gaya pengasuhan ini sering menjadi orang yang emosional, mudah cemas, dan berisiko melakukan hal berbahaya.

Dari keempat dasar gaya pengasuhan ini, banyak peneliti yang menganggap pola asuh pembiaran menjadi yang paling terburuk. Kondisi tersebut pun bisa menimbulkan adanya penurunan aktivitas sistem tubuh pada anak sehingga membuatnya mudah sakit, baik secara fisik maupun mental, menurut studi pada 2016 yang diterbitkan oleh Journal of Family Psychology.

Gaya Mengasuh Terbaik

Nicholas B. Allen, Ph.D., profesor psikologi klinis di University of Oregon sekaligus peneliti studi ini menyebutkan bahwa moderasi adalah kunci untuk bisa menentukan gaya asuh yang terbaik. Kondisi tersebut didasari oleh pengertian bahwa anak perlu bereksperimen dalam banyak hal, dan tetap dengan pengawasan yang sesuai dari orang tua.

Apabila penerapan gaya asuh sudah diselaraskan dengan kebutuhan anak, maka hal itu akan membangun kemandirian pada anak, serta membuatnya tetap sehat dari segala aspeknya. "Untuk sementara, berikan dukungan penuh untuk anak selama tumbuh kembangnya, meski memerlukan kesabaran ekstra dalam melakukannya," tambah Dr. Allen. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)