TOODLER

Waspada, Ini Tanda-Tanda Balita Terlambat Tumbuh, Moms!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, Anda pasti setuju jika dikatakan bahwa masing-masing anak memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda. Ya, milestones setiap anak memang tidak sama. Akan tetapi para ahli dapat memetakan rentang waktunya. Tugas Moms adalah mengecek, apakah perkembangan Si Kecil sudah sesuai dengan rentang waktu yang seharusnya.

Karena itu, jika pada rentang waktu tertentu Si Kecil belum punya kemampuan yang seharusnya sudah ia miliki, bisa jadi ia akan dikategorikan terlambat. Menurut Dr. Marat Zeltsman dari Joe DiMaggio Children's Hospital, anak dapat dikatakan terlambat berkembang jika ia tidak mencapai suatu milestones hingga batas usia maksimal yang terdapat pada milestones chart.

Tapi apa sih, yang membuat Si Kecil dikategorikan terlambat? Yuk, simak panduan berikut ini agar Anda juga tidak terlalu santai sampai terlambat dan tidak pula panik berlebihan padahal Si Kecil normal.


Tanda-Tanda Anak Terlambat Tumbuh

Berikut adalah tanda-tanda Si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan fisik menurut www.itsmomworld.com.

Di Usia 13 Bulan, Si Kecil:

• Belum bisa berjongkok saat bermain.

• Mengalami kesulitan memanjat dan turun dari kursi.

• Belum bisa menjumput makanan dengan jarinya.

Di Usia 15 Bulan, Si Kecil:

• Belum bisa memanjat kursi dan meraih benda di tempat tinggi.

• Tidak mampu mengangkat tubuhnya sendiri jika duduk di lantai.

• Tidak mampu memegang krayon dan mencorat-coret kertas.

Di Usia 18 Bulan, Si Kecil:

• Belum berjalan.

• Mengalami kesulitan menuruni tangga meski dituntun.

• Tidak dapat memegang krayon dengan benar dan mencorat-coret.

• Tidak dapat membuka kaus kakinya sendiri.

Di Usia 21 Bulan, Si Kecil:

• Membalik halaman buku berkertas tebal.

• Mengalami kesulitan naik atau turun tangga dengan berpegangan di susuran tangga.

• Belum bisa menendang bola walaupun sudah dicontohkan.

Di Usia 24 Bulan, Si Kecil:

• Tidak bisa mendorong mainan beroda.

• Mengalami kesulitan berlari dan memakai sendok saat makan.

• Tidak bisa menendang bola besar.

• Tidak mau mencoba berdiri dengan satu kaki.

Di Usia 30 Bulan, Si Kecil:

• Selalu meminta bantuan naik tangga karena kesulitan memindahkan kaki.

• Tidak bisa membalik halaman buku.

• Tidak bisa berdiri di satu kaki selama beberapa detik.

• Tidak bisa mengayuh sepeda roda tiganya.

Di Usia 36 Bulan, Si Kecil:

• Masih memerlukan bantuan untuk menuruni tangga karena ia kesulitan memindahkan kaki.

• Tidak bisa berdiri dengan satu kaki selama beberapa menit.

• Tidak bisa melempar benda dengan tangan di atas kepala.

• Tidak bisa mencuci tangan dan mengeringkannya sendiri.


Penyebab Keterlambatan Perkembangan Fisik

Ada sejumlah hal yang menyebabkan Si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan pertumbuhan, yakni:

• Penyakit infeksi, seperti polio dan meningitis.

• Penyakit miopati atau penyakit yang menyebabkan kelemahan otot tubuh, misalnya kejang.

• Lahir prematur sehingga berisiko tinggi mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan.

• Mengalami afiksia, yaitu kekurangan oksigen sehingga sangat mungkin otak dan otot mengalami kerusakan.

• Kurangnya stimulasi. (M&B/SW/Dok. Freepik)