FAMILY & LIFESTYLE

Fakta yang Perlu Diketahui Seputar Penderita Corona


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Semakin banyak pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Indonesia. Hingga Selasa (10/3/2020), sudah ada 34 pasien yang terjangkit virus COVID-19. Berselang sehari, pasien ke-25 dinyatakan meninggal dunia.

Jumlah penderita corona di Indonesia memang masih jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Di China, terdapat lebih dari 80 ribu penduduk yang positif terkena COVID-19. Di Korea Selatan ada 7.478 kasus, sedangkan di Italia terdapat 7.375 kasus.

Guna mencegah penyebaran corona, pemerintah Italia bahkan berencana mengisolasi seluruh warganya. Mereka juga menutup universitas dan sekolah-sekolah, bahkan menghentikan pertandingan sepakbola Liga Italia Serie A sebelum musim kompetisi berakhir.

Berbagai kabar tentang corona tentu saja membuat masyarakat Indonesia semakin khawatir. Namun Moms dan Dads, sesungguhnya Anda tidak perlu terlalu panik dengan merebaknya virus Corona di seluruh belahan dunia.

Pasien corona terbukti bisa sembuh. Bahkan sesungguhnya, jumlah pasien yang berhasil pulih dari virus corona masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pasien yang meninggal dunia.

Berdasarkan data yang dirilis situs CNN Indonesia, jumlah penderita corona per 11 Maret 2020 hampir mencapai angkai 120 juta jiwa. Sebanyak 4.296 orang meninggal dunia. Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh ada di angka 66.617. Dari angka tersebut tentunya bisa disimpulkan bahwa persentase kesembuhan pasien corona tergolong tinggi.


Ancaman DBD

Namun sesungguhnya, bukan hanya virus corona yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Saat ini wabah demam berdarah dengue (DBD) juga tengah melanda. Bahkan DBD sudah menelan cukup banyak korban jiwa di Indonesia.

Dari Januari hingga Maret 2020, Kementerian Kesehatan RI mencatat telah terjadi 16.099 kasus demam berdarah di Indonesia. Sedangkan angka kematian sudah mencapai 100 jiwa.

Penambahan jumlah pasien DBD meningkat cukup signifikan memasuki bulan Februari, tepatnya saat curah hujan di Indonesia mulai tinggi. Maklum, penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut kerap muncul pada musim penghujan atau setelah bencana banjir. Di Pulau Jawa, khususnya di area Jabodetabek sudah dilanda setidaknya empat kali bencana banjir.

Untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran DBD di lingkungan Anda, cara yang paling efektif adalah dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yakni dengan melakukan 3M:

• Menguras atau membersihkan berbagai wadah atau tempat penampungan air, seperti ember, bak mandi, dan sebagainya.

• Menutup berbagai wadah atau tempat penampungan air tersebut sehingga nyamuk dewasa tidak bertelur di situ.

• Mengubur benda-benda yang bisa menjadi wadah atau tempat penampungan air, seperti kaleng, botol, atau wadah lainnya yang sudah tidak terpakai

Gerakan PSN ini dinilai lebih efektif untuk mencegah penyebaran DBD di lingkungan sekitar dibandingkan dengan fogging atau pengasapan, karena PSN bisa memberantas siklus kehidupan nyamuk, sedangkan fogging hanya memberantas nyamuk dewasa.


Belum Ada Vaksin

Perlu diketahui, hingga saat ini memang belum ada pengobatan khusus atau vaksin virus COVID-19. Pasien yang berhasil sembuh kebanyakan pulih berkat daya tahan tubuh mereka sendiri.

Nah Moms, agar terhindar dari ancaman virus ini, Anda perlu menjaga asupan gizi keluarga Anda. Selain itu, Anda juga perlu menjaga kebersihan lingkungan. Tingkatkan kebiasaan untuk mencuci tangan.

Kepada Si Kecil, Anda juga bisa mengajarkannya untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun setiap kali akan makan atau habis ke luar rumah. Sedangkan saat berada di luar rumah, Anda juga perlu menyiapkan hand sanitizer guna meminimalisasi masuknya kuman dan bakteri ke dalam tubuh. So, stay safe Moms dan jangan panik. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)