Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms mungkin sudah pernah tahu kalau Indonesia, khususnya Jakarta, pernah menempati posisi pertama dari daftar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Bahkan menurut Air Visual, sebuah situs untuk memantau Air Quality Index (AQI), Jakarta selalu mendapat tempat di daftar 20 kota dengan udara paling berpolusi. Bahaya banget nih, Moms, karena polusi udara ternyata bisa meningkatkan risiko ADHD pada anak bayi, lho! Simak info lengkap di bawah ini, ya.
Bukti Penelitian
Para peneliti mengungkapkan paparan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH) pada masa prenatal dan awal kehidupan bayi dapat meningkatkan risiko masalah perilaku dan perkembangan motorik yang berkaitan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) kelak.
Profesor Frederica P. Perera dari The Mailman School of Public Health, Columbia University, New York, AS, dan timnya menghubungkan paparan pada masa prenatal dengan campuran PAH dan DNA dalam darah ibu. Hasilnya menyatakan bahwa anak yang dilahirkan berisiko tinggi mengalami ADHD.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak. Gangguan ini menyebabkan aktivitas anak cenderung berlebih dan tidak lazim. ADHD sendiri berbeda dari autisme. Biasanya, pengidap ADHD sulit berkonsentrasi dan mudah merasa gelisah.
Sumber PAH
PAH merupakan senyawa yang terdapat pada beberapa sumber di bawah ini:
⢠Asap kendaraan bermotor
⢠Asap pabrik
⢠Asap rokok
⢠Asap pembakaran
⢠Asap hasil kebakaran hutan
⢠Asap minyak goreng
⢠Aspalpetroleum
⢠Sejumlah pelarut komersial
⢠Creosote (bahan pengawet kayu)
⢠Asam amino & asam lemak.
PAH tersebar luas terutama di lingkungan perkotaan sebagai akibat dari pembakaran bahan bakar fosil. Untuk mengurangi konsentrasi PAH di udara dapat menggunakan kontrol polusi yang tersedia saat ini, seperti menggunakan sumber energi alternatif, efisiensi energi, dan intervensi regulasi untuk mengendalikan sumber pencemar.
Cara Menghindari PAH
Untuk mengurangi risiko terpapar PAH dari polusi udara, jika Anda sedang hamil atau memiliki bayi, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, di antaranya adalah:
⢠Sebisa mungkin hindari jalan raya kecuali jika memang diperlukan. Jika tempat tinggal Anda di dekat jalan raya, hindari olahraga di jalan raya. Pilih olahraga di taman kota.
⢠Hindarkan diri Anda dan Si Kecil dari asap rokok, karena perokok pasif tak kalah bahayanya ketimbang perokok aktif.
⢠Jangan membakar sampah sembarangan. Jika ada sampah plastik, sebaiknya pisahkan dulu karena sampah plastik akan menebarkan asap beracun.
⢠Perhatikan pembuangan limbah rumah tangga, baik padat maupun cair.
⢠Bersihkan saringan AC Anda secara rutin.
⢠Jaga gizi diri Anda dan Si Kecil dengan baik. Dengan gizi baik, daya tahan tubuh Anda dan Si Kecil akan lebih kuat menghadapi polusi udara. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)