Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pasca melahirkan Moms tentu merasakan kebahagiaan atas hadirnya Si Kecil. Namun, tak jarang karena beberapa alasan, seorang ibu baru bisa merasakan stres hingga depresi berkepanjangan. Agar Moms bisa mencegahnya sejak sebelum hamil dan di masa kehamilan, ketahui serba-serbi depresi berikut ini:
Jenis-jenis Depresi pada Ibu Baru
Baby Blues
Kondisi depresi yang cukup ringan atau terjadi di awal adalah baby blues. Gangguan ini bisa dialami oleh 30-80 persen ibu yang baru melahirkan. Gejalanya, Moms mengalami perubahan mood secara tiba-tiba, misalnya saat sedang merasa tenang menjadi cemas, murung, hingga menangis. Kondisi ini bisa terjadi sejak hari kedua hingga dua minggu setelah kelahiran Si Kecil.
Postpartum Depression
Ibu yang mengalami kondisi ini bisa terjadi saat melahirkan anak pertama, bahkan hingga anak-anak berikutnya. Gejala postpartum depression hampir mirip dengan baby blues, tetapi lebih gawat karena Moms sampai tidak ingin melakukan apa pun. Berkurangnya konsentrasi, bahkan sampai muncul pikiran untuk bunuh diri, bisa terjadi pada Moms yang mengalami kondisi tersebut.
Psikosis Postpartum
Depresi pada ibu baru yang termasuk gangguan kejiwaan adalah psikosis postpartum. Gejalanya meliputi gangguan pikiran, delusi, halusinasi, serta respons yang tidak pantas atau tidak tertarik pada Si Kecil. Kondisi tersebut akan berlangsung secara cepat dan meluap-luap. Yang paling berbahaya, bisa timbul rasa ingin membunuh buah hati beserta dirinya sendiri.
Penyebab Depresi Ibu Baru
Adanya gangguan kejiwaan pada ibu baru sangat mungkin sudah ada sejak sebelum hamil. Salah satunya adalah Moms memang sudah memiliki 'bakat' untuk mengalaminya jauh sebelum memutuskan untuk hamil. Selain itu, kesiapan ibu untuk memiliki anak juga menjadi pengaruh lainnya.
Penurunan hormon esterogen dan progesteron pun menjadi faktor yang membuat ibu depresi. Hal ini juga termasuk pada rasa kelelahan saat merawat Si Kecil, terutama untuk ibu yang baru memiliki anak dan belum bisa menyesuaikan gaya hidup yang berubah secara drastis. Apabila ini terjadi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater ahlinya.
Untuk pertolongan awal, Moms bisa melakukan meditasi setidaknya 15 menit sehari untuk menenangkan diri. Anda pun bisa berbagi keluh kesah dengan orang lain yang Anda percaya, dan tak harus anggota keluarga terdekat. Selain itu, mintalah bantuan orang lain dalam merawat Si Kecil ketika Anda berusaha untuk mengembalikan 'semangat' menjalani peran sebagai ibu. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)